Video: Ada Danantara Effect, Saham Ini Bisa Jadi Perhatian di 2026

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Para petani tembakau Nahdlatul Ulama mendukung langkah nggota

Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) Siti Fadhilah Supari yang

mengusulkan penundaan pengesaan rancangan peraturan pemerintah (RPP)

pengendalian tembakau.

 

Sekretaris Lembaga Pengembangan Pertanian (LPP) NU Imam Pituduh mengatakan

usulan penundaan RPP tembakau itu menjadi angin segar bagi petani, setelah

sebelumnya Presiden Susilo Bambang Yudhyono menyatakan akan segera

mengesahkan aturan itu.

 

"Terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Fadilah Supari. Saya yakin masukan

beliau didengar Bapak Presiden,"  ujarnya Jumat (3/8/2012).

 

Imam menyebutkan  para petani di daerah menyampaikan respons positif atas

usulan penundaan pengesahan RPP tembakau itu kepadanya melalui telepon.

Ungkapan suka cita kalangan petani NU itu datang dari pengurus LPP NU

tingkat daerah, baik Pimpinan Wilayah maupun Cabang.

 

"Dari semalam sampai siang ini saya terus menerima telepon dari daerah.

Mereka sangat antusias menyambut usulan pembatalan RPP Tembakau,"

tandasnya.

 

Sebagai wujud ucapan terimakasih kepada Siti Fadhilah Supari, dalam waktu

dekat perwakilan LPP NU ingin mengunjunginya untuk menyampaikan

apresiasinya.

 

Menurut dia, RPP tembakau memang sudah seharusnya dibatalkan, karena sejak

pertama kali digagas dan dibahas keberadaannya telah meresahkan kalangan

petani, pedagang, dan buruh pabrik pengolahan tembakau. Mereka resah bukan

karena tidak memahami isinya, namun menilai rancangan aturan tersebut

berpotensi mengancam.

 

"Siapapun yang membaca RPP Tembakau akan berkesimpulan sebagai aturan yang

tidak bermisi pengembangan dan perlindungan petani tembakau," katanya.

 

Pada Rabu lalu, anggota Wantimpres Siti Fadillah Supari menyatakan

mendukung RPP Tembakau dibatalkan demi kedaulatan serta kepentingan petani

tembakau. Dia menilai RPP itu tidak terburu-buru disahkan Presiden SBY. (if)

 

 

 

Sumber