Cerita Warga Kalimantan Dapat Harta Karun Rp14 M Ketika Main di Sungai

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Bareskrim Mabes Polri berkeras akan tetap melakukan penyidikan terhadap dugaan korupsi pengadaan simulator pengemudi di Korlantas Polri sebelum ada keputusan tetap dari pengadilan.

 

 

 

Pernyataan itu disampaikan Kabareskrim Polri Komjen Pol Sutarman dalam jumpa pers di Mabes Polri Jl. Trunojoyo, Jaksel, siang ini. Dia didampingi Direktur Tindak Pidana Korupsi Brigjen Pol Nur Ali dan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Brigjen Pol Boy Rafli Amar.

 

 

 

Sutarman menegaskan bahwa sebelum ada ketentuan beracara yang mengatur atau melalui keputusan pengadilan tentang kasus tersebut, Bareskrim akan terus melakukan penyidikan kasus tersebut.

 

 

 

“Sebelum ada putusan pengadilan bahwa Polri tidak berwenang menyidik kasus yang sedang berjalan atau bersamaan ditangani oleh KPK, Bareskrim akan tetap melakukan penyidikan kasus ini,” ujarnya.

 

 

 

Dia menjelaskan bahwa tak ada satu pasal pun yang bisa menghentikan penyidikan tersebut, kecuali ada kekuatan hukum dari pengadilan yang telah memvonis kasus tersebut. “Maka proses tetap akan terus jalan.”

 

 

 

Pernyataan tersebut sekaligus menanggapi pernyataan sejumlah pihak bahwa kasus tindak pidana korupsi yang sudah ditangani KPK harus diserahkan kepada komisi antisuap itu. Hal itu sesuai  dengan ketentuan UU KPK.

 

 

 

Sutarman menyampaikan bahwa investigasi secara bersama pernah dilakukan oleh KPK dengan penegak hukum lain. Dia mencontohkan kasus penyalahgunaan APBD Kab. Langkat dengan tersangka Syamsul Arifin.

 

 

 

Menurutnya, dalam kasus itu KPK menyidik untuk penyelenggara negara yakni Syamsul Arifin yang menjabat Gubernur Sumut saat itu, sedangkan pihak lain di luar dari penyelenggara negara ditangani oleh Kejati Sumut. (yus)

 

 

 

Sumber