Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

PILKADA DKI: Isu SARA dikhawatirkan distorsi ekonomi

Recommended Posts

JAKARTA: Maraknya isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) yang beredar mengiringi jalannya Pilkada DKI Jakarta putaran kedua ini dikhawatirkan mendistorsi kondisi ekonomi.

 

Ketua DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia DKI Jakarta Sarman Simanjorang dalam rilisnya mengatakan perkembangan isu tersebut membuat kondisi kota menjadi tidak kondusif.

 

“Bentuk propaganda seperti ini akan berdampak pada menurunanya jumlah pebisnis dan turis yang masuk ke Jakarta. Sebagai kota jasa, Jakarta sangat rentan terhadap isu-isu seperti ini,” ucapnya, Jumat (3/8).

 

Para pelaku usaha, ujarnya, berharap masing-masing tim sukses dari setiap kandidat dapat bersikap bijak dan segera menghentikan propaganda yang ada untuk menciptakan kondisi yang aman.

 

Seharusnya, sambung Sarman, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur dapat melakukan kegiatan yang simpatik melalui penajaman visi dan misi melalui program yang bersifat mendidik.

 

Ia menuturkan bahwa peningkatan jumlah kunjungan wisman pada Mei lalu disebabkan tingkat keamanan kota yang terjamin.

 

Berdasarkan data yang diluncurkan Badan Pusat Statistik DKI Jakarta, kunjungan wiswan pada Mei 2012 mencapai 191.494 kunjungan, mengalami peningkatan 14,29% dibandingkan kunjungan wisman bulan April 2012 yang berjumlah 167.553 kunjungan. Bila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya, jumlah ini meningkat 22,26%.

 

Baru-baru ini, Panitia Pengawas Pemilu DKI Jakarta telah melakukan penertiban pada spanduk yang menjurus masalah SARA. Melalui penertiban tersebut, sebanyak 53 spanduk diturunkan di kawasan Jakarta Utaran dan Jakarta Selatan.

 

Menurut Ketua Panwaslu DKI Ramdansyah, cukup banyak spanduk berbau SARA yang bertebaran di seluruh wilayah DKI. Adapun tempat yang ditemukan memasang spanduk berisu SARA adalah di Tanjung Priok sebanyak 19 spanduk, Koja sebanyak 32 spanduk, dan dua spanduk di Jakarta Selatan.

 

"Ini baru hasil laporan sementara dari dua wilayah, dengan total 53 spanduk diturunkan. Untuk hasil penertiban di empat wilayah lain belum dilaporkan ke Panwaslu DKI,” ucapnya. (Bsi)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...