PLN Targetkan 10 Juta Ton Biomassa Jadi Bahan Bakar PLTU di 2030

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Citibank N.A Indonesia memproyeksikan pertumbuhan nasabah pengguna ready credit menjelang Lebaran meningkat 20%.

 

Senior Vice President Asset Marketing and Product Head Citibank Indonesia Jacqueline Hartono mengatakan selain bertambahnya nasabah, volume transaksi juga diperkirakan meningkat. “Kemungkinan rata-rata kenaikannya di level yang sama, sekitar 20%,” sebutnya kepada Bisnis, Kamis (2/8/2012).

 

Ready credit adalah produk pinjaman revolving/overdraft tanpa agunan dalam bentuk kartu yang memberikan dana siap pakai, tanpa biaya iuran. Bunga fasilitas ini sebesar 0,88% flat per bulan atau 18% per tahun. Jacqueline menyebutkan nasabah dibebaskan memilih cara pembayaran dengan pembayaran minimum 6% atau cicilan tetap hingga 36 bulan.

 

Besaran plafon pinjaman yang diberikan antara Rp10 juta hingga Rp200 juta, dan akan kembali terisi setelah pembayaran diterima.

 

Menurut Jacqueline, nasabah rata-rata memilih plafon antara Rp30 juta hingga Rp40 juta. Namun, dia enggan menyebutkan jumlah nasabah dan volume transaksi sejak produk ini diluncurkan pada April 2012 sampai saat ini.

 

Adapun batasan pendapatan nasabah yang bisa memanfaatkan produk ini minimal Rp60 juta setahun.

 

“Sampai saat ini sekitar 50% dari total target setahun sudah terpenuhi. Produk ini lebih didahulukan ke nasabah-nasabah eksisting Citibank. Kalau dia sudah pernah mengajukan personal loan, kami beri opsi untuk mengonversinya ke ready credit,” papar Jacqueline.

 

Jumlah personal loan perseroan hingga sekarang mencapai sekitar 1,5 juta orang. Citibank menargetkan ke depannya nasabah ready credit dapat mencapai 100 ribu.

 

Menurut Jacqueline, sebagian besar nasabah menggunakan pinjaman untuk merenovasi rumah dan pendidikan. Namun, perseroan memprediksi di bulan puasa dananya akan lebih banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan Lebaran.(mmh)

 

 

 

Sumber