Menaker: Gubernur Wajib Tetapkan UMP 2026 Maksimal 24 Desember

[Parno Pemilik Lapak 0]

MELBOURNE: Minyak diperdagangkan mendekati level tertinggi dalam 2 hari terakhir di New York setelah pasokan di negara konsumen minyak terbesar di dunia, AS, turun ke level terdalam dari level 7 bulan terakhir.

 

Data Departemen Energi menunjukkan harga minyak berjangka sedikit berubah setelah naik 1% kemarin, untung pertama dalam 3 hari terakhir. Pasokan minyak tergelincir 6,5 juta barel pada pekan lalu, terdalam sejak Desember 2011.

 

Minyak untuk September berada pada level US$88,76 per barel, turun 15 sen, di perdagangan elektronik New York Mercantile Exchange pada pukul 09.16 pagi waktu Sydney. Kontrak kemarin naik 85 sen menjadi US$88,91, level tertinggi sejak 30 Juli.

 

Minyak brent untuk September naik US$1,04 atau 1% menjadi US$105,96 per barel di London, ICE Futures Europe kemarin.

 

Pasokan bensin AS turun 2,2 juta barel pada pekan lalu, menurut Departemen Energi. Padahal, pasokan bensin itu semula justru diperkirakan naik 800.000 barel oleh 12 analis yang disurvei Bloomberg. (Bloomberg/spr)

 

 

 

Sumber