BPH Migas Izinkan Mobil Dinas-Alat Berat di Sumatra Pakai BBM Subsidi

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Dampak krisis ekonomi global pada penerimaan pajak dinilai tidak signifikan karena sebagian besar pendapatan pajak ditopang oleh konsumsi domestik.

 

Pengamat pajak Fakultas Ekonomi UI Gunadi mengatakan perlambatan ekonomi global hanya berpengaruh pada penerimaan pajak perusahaan-perusahaan berbasis ekspor.

 

“Kalau Indonesia walaupun krisis ekonomi domestik masih kuat. Itu hanya berpengaruh pada ekspor dan perusahaan-perusahan ekspor,” katanya, di Jakarta,  Rabu (1/8/2012).

 

Dia memperkirakan realisasi penerimaan pajak pertambahan nilai (PPN) tidak akan terganggu karena ditopang oleh kenaikan impor dan konsumsi domestik yang akan diperkuat oleh penaikan batas penghasilan tidak kena pajak (PTKP).

 

Gunadi menambahkan krisis juga tidak akan berpengaruh besar pada realisasi pajak penghasilan (PPh) orang pribadi yang sebagian besar disumbangkan oleh pekerja perusahaan yang mengandalkan pendapatan dari pasar domestik.

 

Data Kementerian Keuangan menyatakan relisasi penerimaan PPh non migas sepanjang semester I/2012 didominasi oleh kontribusi sektor industri pengolahan sebesar 21,2%, pengangkutan dan komunikasi (20,9%), serta perdagangan hotel dan restoran (11,6%).

 

Adapun kontribusi realisasi PPN pada periode yang sama terdiri dari sektor industri pengolahan sebesar 40,8%, sektor perdagangan. (if)

 

 

 

 

Sumber