Dukung Industri Kreatif, BNI Gelar Nobar Film "Timur" di 3 Kota

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memastikan  Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) bisa dilaksanakan mulai 1 Januari 2014 dengan kebutuhan dana awal Rp25 triliun.

 

 

 

Presiden SBY mengatakan BPJS ini  akan menjadi sejarah baru dalam jaminan pelayanan kesehatan masyarakat golongan tidak mampu.

 

 

 

“BPJS ini investasi awalnya besar, tapi akan mengubah banyak hal di negeri ini, saya minta Menkes menyiapkan dananya, barangkalai investasi awal lebih Rp25 triliun,” katanya di Kementerian Kesehatan, hari ini.

 

 

 

Kebutuhan dana untuk membayar iuran BPJS itu masih akan disesuaikan dengan kemampuan keuangan negara. Menurut Kepala Negara, ada  beberapa skenario kesiapan fasilitas layanan kesehatan, namun semuanya masih dimatangkan hingga siap dilaksanakan pada Januari 2014 sesuai dengan UU No. 24/2011 tentang BPJS.

 

 

 

“Saya ingin begitu ini diberlakukan segala sesuatunya sudah siap. BPJS ini  menjadi komitmen kita semua, pemerintah, DPR dan masyarakat luas,” tuturnya.

 

 

 

Menteri Keuangan Agus DW Martowardojo mengatakan kebutuhan pendanaan riil untuk BPJS masih dihitung dengan rinci, meskipun diperkirakan ada pada angka Rp25 triliun.

 

 

 

Saat ini, lanjut Menkeu, sudah ada Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dengan iuran Rp7.000 per bulan per orang. Iuran untuk BPJS akan mengacu dan mempertimbangkan sistem Jamkesmas yang sudah ada.

 

 

 

“Kebutuhannya masih dihitung. Sekarang  ada Jamkesmas, basisnya  di Rp7.000. Nanti akan dilihat berapa angka pasti untuk kebutuhan BPJS agar tujuan akhirnya tetap bisa kita capai”. (yus)

 

 

 

Sumber