Cara menghubungi CS dana cepat

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Okezone)

 

 

 

JAKARTA - Guna menekan angka peredaran uang palsu di masyarakat Bank Indonesia (BI) mengimbau kepada masyarakat agar meminimalisir transaksi uang tunai. Masyarakat disarankan melakukan transaksi melalui e-money (electronic money)."Sekarang kan serba canggih. misalkan kita mau kirim uang ke saudara sebesar Rp300 ribu misalnya, pakai atm saja kan gampang. sekarang transfer lewat atm saja maksimal Rp10 juta kan bisa. jadi kita himbau kepada masyarakat hindari untuk melakukan transaksi tunai," ungkap Kepala Biro Humas BI, Difi Johansyah, kepada wartawan di restoran Sere Manis, Jakarta, Selasa (31/7/2012) malam.

 

Difi melanjutkan, transaksi seperti e-money, lalu internet banking dan sebagainya merupakan salah satu cara dari regulator perbankan tersebut untuk menekan angka pereedaran uang palsu di masyarakat, terutama pada bulan puasa dan menjelang lebaran pada saat ini.

 

Selain itu, pihak BI juga telah melakukan sosialisasi ke berbagai daerah terpencil atau perbatasan untuk mensosialisasikan penggunaan transaksi e-money.

 

Hal tersebut juga dilakukans ebagai sarana edukasi kepada masyarakat di pedalaman agar mereka tidak terjerat dengan peredaran uang palsu. "semenjak kita melakukan sosialisasi ini memang fraud menurun. jadi gunakanlah uang tunai seminim mungkin," jelas dia.

 

Di sisi lain, pada bulan Ramadhan dan menjelang lebaran kali ini Difi melihat bahwa peredaran uang palsu belum terlihat adanya peningkatan. Meski tidak secara spesifik menyebutkan angka temuan uang palsu secara umum peredaran uang palsu kali ini masih dikatakan pada taraf yang normal.

 

"saya lihat saat ini masih normal ya. kalau secara umum yang masih dalam batas normal dilihat yaitu enam lembar hingga sembilan lembar uang palsu per Rp1 juta. kalau yang bahaya itu kalau uang palsuya sudah 100 lembar per Rp1 juta,"pungkasnya. (mrt)

 

 

 

Sumber