Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

PENJUALAN INDOCEMENT: Tumbuh 15,1%, Tidak Terpengaruh Aturan Uang Muka KPR

Recommended Posts

JAKARTA:  PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (Persero) menilai penjualan semen semester kedua 2012 tidak akan terpengaruh penerapan aturan Bank Indonesia yang menaikkan uang muka minimum untuk kredit pemilikaan rumah (KPR).

 

 

"Tahun ini pasar semen sangat menggembirakan, sudah 2 tahun pasar nasional mencatat pertumbuhan 2 digit. Selain itu aturan yang berkaitan dengan sektor properti itu ditetapkan pada tengah tahun yang berarti banyak proyek yang sudah berjalan," kata Direktur Keuangan Indocement Tju Lie Sukanto dalam jumpa pers, Selasa malam (31/7/2012).

 

Sebelumnya, BI menetapkan aturan mengenai minimal uang muka untuk KPR dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) sebesar 30% yang berlaku mulai 15 Juni 2012.

 

 

Aturan yang membatasi KPR untuk rumah dengan tipe di atas 70 meter persegi sempat dikhawatirkan akan berdampak pada sektor properti nasional pada semester kedua 2012.

 

Tju Lie menjelaskan dengan volume penjualan domestik yang meningkat hingga 21,8% pada semester pertama 2012, maka Indocement membukukan pertumbuhan jauh di atas rata-rata pertumbuhan nasional sebesar 15,1%, yang diikuti dengan kenaikan pangsa pasar perseroannya dari 31,1% menjadi 33%.

 

 

"Volume penjualan domestik kami pada semester pertama tercatat sebanyak 8,69 juta ton, meningkat dari volume penjualan tahun lalu sebesar 7,14 juta ton, pencapaian tersebut didorong oleh permintaan yang kuat dari sektor swasta, terutama di Jawa yang porsinya 55% dari permintaan domestik," kata Tju Lie.

 

 

Kinerja perseroan hingga semester pertama pun tercatat cemerlang, dengan laba bersih yang berhasil dibukukan sebesar Rp2,16 triliun, tumbuh 25,3% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,72 triliun.

 

 

"Pertumbuhan laba merupakan hasil dari efisiensi yang dilakukan perusahaan, yang fokus utamanya adalah tentang biaya energi, selain memang ada kenaikan harga domestik sebesar 6% pada bulan awal semester pertama," ujar Tju Lie.

 

 

Kenaikan laba bersih tersebut diikuti peningkatan pendapatan perseroan sebesar 29,4 menjadi Rp8,19 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp6,33 triliun.

 

 

Guna memenuhi permintaan domestik yang terus tumbuh positif, kata Tju Lie, Indocement akan berupaya meningkatkan kapasitas produksinya dengan membangun penggilingan semen baru berkapasitas 1,9 juta ton per tahun.

 

 

"Kita sedang bangun pabrik baru di Citeureup yang diharapkan selesai pada 2013, sementara tahun ini juga kita akan membangun pabrik semen (brown field) dengan kapasitas produksi 4,4 juta ton per tahun yang akan siap pada 2015," ungkapnya. (Antara/bas)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...