Tumbler Stainless Model Telur Viral Cocok untuk Gift Perusahaan

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Tingginya permintaan masyarakat menjelang Ramadan dan Idulfitri menyebabkan neraca perdagangan mengalami defisit pada Juni 2012, meski diperkirakan lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya.

 

 

 

Direktur Perdagangan, Investasi, dan Kerjasama Ekonomi Internasional Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan impor bahan baku untuk kebutuhan produksi diprediksi cukup tinggi pada Juni 2012.

 

 

 

“Juni lalu produksi barang untuk kebutuhan sekarang, maka impor bahan bakunya tinggi. Karena mau Lebaran, impornya akan naik karena permintaan meningkat,” ujarnya, hari ini.

 

 

 

Kendati demikian, porsi barang konsumsi hanya sekitar 7% volume impor keseluruhan, sehingga tidak terlalu signifikan. Dia menambahkan nilai impor lebih dipicu oleh derasnya barang modal sebagai pendukung investasi langsung asing yang mengalir ke Tanah Air.

 

 

 

Dia juga memperoyeksikan nilai ekspor masih akan stagnan karena rendahnya permintaan global akibat terpaan krisis ekonomi. Kendati demikian, sektor pertambangan batu bara dan sektor industri minyak kelapa sawit masih menunjukkan pertumbuhan ekspor yang cukup baik.

 

 

 

“Industri batu bara masih cukup baik karena permintaan China dan India yang industrinya masih tumbuh positif, CPO [crude palm oil] juga,” ungkapnya. (yus)

 

 

 

Sumber