Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Harga Kedelai Turun, Pengrajin Tempe Medan Wait & See

Recommended Posts

t3HWWowJ6Q.jpgIlustrasi. (Foto: Corbis)

 

 

 

MEDAN - Pengrajin Tempe di Sumatera Utara mengaku masih menunggu situasi pasar sebelum memutuskan untuk kembali memproduksi tempe dengan volume yang sama seperti sebelum melonjaknya harga kedelai sebagai bahan baku utama pembuatan tempe. Aksi menunggu ini dilakukan mengingat belum adanya kepastian maupun jaminan dari pemerintah terkait stabilitas kedelai."Memang sudah turun. Kalau pekan lalu kan sampai Rp8.000 per kilogram (kg) sekarang sudah agak lumayan. Tapi kita belum berani berspekulasi untuk langsung membeli meski harga sudah turun. Senin kemarin misalnya harga yang ditawarkan agen Rp7.500 per kg, lalu hari ini Rp7.750 per kg. Kalau fluktuasinya begitu cepat, bagaimana kita menghitung biaya produksi.”Terang pengrajin tempe di Medan, Budisudarno kepada Okezone, Selasa (31/7/2012).

 

Budisudarno berharap pemerintah melalui instrumen ekonomi yang dimilikinya, dapat mengintervensi harga pasar sehingga stabilitas harga kedelai dapat terwujud, dan bisnis tempe maupun produk olahan kedelai lainnya dapat kembali normal, khususnya seiring menjelang Lebaran di mana seharusnya menjadi peluang untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal akibat tingginya permintaan.

 

"Bagi kami pengrajin ini, kepastian harga jual bahan baku sangat perlu karena untuk kepentingan kalkulasi biaya produksi yang berkaitan dengan harga jual. Saat ini  harga jual tempe ke pedagang masih tetap di kisaran Rp1.600-Rp1.800 per potong. Jadi kalau harganya naik terus, bisa rugi besar kita," tambahnya.

 

Masih cenderung menunggunya para pengrajin untuk membeli kedelai dikarenakan penurunan harga yang telah terjadi, masih lebih tinggi dibandingkan harga saat lonjakan terakhir terjadi pada 2008 silam. Dengan acuan harga itu, pengrajin melihat kemungkinan harga tengah akan meningkat cukup signifikan jika pasokan kedelai impor kembali normal.

 

"Turun memang, tapi masih lebih tinggi dibanding 2008. Kalau 2008 lalu lonjakan sempat terjadi hingga Rp7.400 per-kg, lalu kembali normal menjadi Rp6.000-Rp7.000. Jadi yang sekarang jauh lebih tinggi. Kalau kita paksakan beli dengan harga yang relatif tinggi itu, bisa-bisa itu jadi harga pasarnya, kan kita juga yang sulit. Jadi kita sekarang membeli waktu sajalah," tutupnya. (ade)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...