Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

SMI Sudah Salurkan Pinjaman Rp957 miliar

Recommended Posts

Alokasi Pinjaman  Semester I/2012

 

PT Sarana Multi Infrastruktur  

 

Sektor

 

Jumlah

 

Listrik

 

Rp713 miliar

 

Migas

 

Rp390 miliar

 

Telekomunikasi

 

Rp200 miliar

 

Air minum

 

Rp200 miliar

 

Jalan

 

Rp20 miliar

 

Irigasi

 

Rp40 miliar

 

Transportasi

 

Rp14 miliar

 

JAKARTA: PT Sarana Multi Infrastruktur (persero) telah menyalurkan pinjaman pembiayaan infrastruktur hingga Semester I/2012 sebesar Rp957 miliar atau 60,6% dari komitmen yang akan diberikan perusahaan Rp1,57 triliun.

 

Sekretaris Perusahaan PT SMI Astried Swastika mengatakan adanya selisih angka tersebut lebih disebabkan pada kesiapan proyek untuk mendapatkan pinjaman. Pasalnya, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum perseroan mengucurkan kredit kepada perusahaan infrastruktur.

 

Apalagi, sambungnya, pencairan pinjaman untuk proyek infrastruktur tidak dapat langusng dilaksanakan pada saat itu karena penarikannya dilakukan secara bertahap.

 

“Sampai Juni komitmen SMI untuk pemberian pinjaman Rp1,57 triliun, targetnya akhir tahun bisa Rp1,8 triliun. Tapi yang sudah outstanding (ditarik) hingga Juni Rp957 miliar,” ucapnya saat acara buka puasa bersama di Kantor SMI, Senin malam (30/7/2012).

 

Dari total Rp1,57 triliun tersebut, wilayah barat telah mendapatkan komitmen sebesar Rp1,15 triliun atau sekitar 73%. Dan wilayah timur Rp428 miliar atau 27%.

 

Dituturkan olehnya, hingga saat ini portfolio pembiayaan perusahaan sebagian besar terkonsentrasi di sektor ketenagalistrikan yakni mencapai Rp713 miliar. Sementara itu sektor minyak dan gas bumi mendapat porsi Rp390 miliar, telekomunikasi dan air minum masing-masing Rp200 miliar.

 

Proyek jalan hanya mendapatkan komitmen pembiayaan Rp20 miliar (1,2%); irigasi Rp40 miliar (2,5%); dan transportasi Rp14 miliar (0,8%).

 

Menurut Astried, di dalam pemberian pinjaman kepada perusahaan-perusahaan tersebut, SMI masuk dalam porsi yang tidak terlalu besar karena hanya untuk menggenapi kebutuhan perusahaan untuk mencapai financial close atau memiliki fungsi katalis.

 

Selain itu, sambungnya, sering juga SMI menggandeng pihak lain untuk menutupi kekurangaan pendanaan perusahaan infrastruktur. Misalnya dari total kekurangan Rp1 miliar, SMI masuk dengan pinjaman Rp100 juta, sementara sisanya menggandeng pihak lain sehingga terpenuhi kekuarangan tersebut.

 

“SMI Masuk dalam gap, karena kebutuhan kita tinggi, jadi masuk dalam porsi sedikit, tapi gandeng pihak lain. Seperti proyek mini hydro di Sumbar kami menggandeng pihak Jepang,” ucapnya. (sut)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...