Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

LABA PERTAMINA tembus US$1,6 miliar, dipicu kenaikan harga minyak

Recommended Posts

JAKARTA: PT Pertamina (Persero) berhasil meraup realisasi laba bersih sepanjang semester I/2012 sebesar US$1,6 miliar atau sekitar Rp15 triliun (unaudited).  

 

Direktur Keuangan Pertamina Andri T. Hidayat mengatakan sejak 1 Januari 2012, Pertamina menggunakan patokan US dolar dalam menetapkan laba bersih. Hal ini untuk menerapkan standar akuntansi internasional atau IFRS.

 

"Net profit kita selama semester I US$1,6 miliar atau sekitar Rp15 triliun. Realisasi itu mungkin sekitar 120% dari target semester I/2012. Sekarang kan kita harus mengikuti IFRS, jadi dalam US dolar," ujarnya kepada Bisnis saat ditemui di sela-sela acara sahur on the road di Depot Pertamina LPG Tanjung Priok Jalan Jampea No.1, Jakarta Utara, subuh ini.

 

Andri mengatakan perolehan laba bersih tersebut terutama ditopang oleh tingginya harga minyak dan kurs. Menurutnya, jika harga minyak terus di atas US$100 per barel seperti di awal-awal tahun, laba bersih perseroan selama semester I/2012 bisa lebih tinggi lagi yakni menjadi sekitar US$1,8 miliar.

 

"Tapi mulai Juni harga minyak turun menjadi di bawah US$100 per barel. Ke depannya kita ngga tahu akan seperti apa, siapa sih yang bisa memprediksi harga minyak?," ujarnya.

 

Andri enggan memprediksi harga minyak ke depan. Oleh sebab itu, ia enggan berspekulasi apakah realisasi laba bersih tahun ini bisa menembus target yang dipatok Rp23,5 triliun.

 

Dia juga mengatakan perseroan tidak akan memberikan dividen interim kepada pemegang saham (Kementerian BUMN), meski perolehan laba bersih semester I sudah di atas target.  

 

"Tahun lalu Pertamina menyetor dividen total sebesar Rp7,2 triliun. Tahun ini, kita ngga setor dividen interim dulu," ujarnya.

 

Sementara itu, realisasi pendapatan usaha perseroan selama semester I/2012 diperkirakan sekitar Rp300 triliun. Per tahunnya, Pertamina mematok target pendapatan usaha rata-rata sebesar Rp600 triliun.

 

"Per tahun pendapatan kita average sekitar Rp600 triliun karena volume penjualan dari tahun ke tahun relatif stabil," tambah Andri.

 

Dalam RKAP perseroan untuk tahun ini, target pendapatan usaha dipatok sebesar Rp527,13 triliun dan beban usaha Rp483,79 triliun, sehingga diperoleh laba usaha sebesar Rp43,34 triliun.

 

Setelah dikurangi beban lain-lain Rp1,92 triliun dan pajak Rp17,93 triliun, laba bersih keseluruhan untuk 2012 ditargetkan sebesar Rp23,5 triliun.

 

Ada pun selama 2011, realisasi pendapatan usaha Pertamina mencapai Rp590,67 triliun dan beban usaha Rp540,79 triliun, sehingga diperoleh laba usaha sebesar Rp49,88 triliun.

 

Setelah dikurangi beban lain-lain Rp10,38 triliun dan pajak Rp18,5 triliun, diperoleh laba bersih (unaudited) sebesar Rp21 triliun. Angka laba bersih itu lebih tinggi dari target dalam RKAP 2011 sebesar Rp17,7 triliun. (Faa)

 

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...