BNI Perluas Dukungan Bagi Ekosistem Olahraga Nasional, Ini Bentuknya

[Lebay Pemilik Lapak 0]

JAKARTA - Sentimen negatif akibat turunnya peringkat utang Jepang, tampak memukul pasar saham Asia. Alhasil, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Cs harus rela terkoreksi.

 

IHSG, pada penutupan perdangan Rabu (24/8/2011) turun 33,44 poin atau 0,86 persen ke 3.847. Sementara kumpulan 45 saham teraktif, indeks LQ45 turun 7,32 poin atau 1,0 persen ke 714,85.

 

Tak cuma IHSG, indeks Asia juga kompak memerah. Hang Seng turun 408,74 poin atau 2,06 persen menjadi 19.466, Nikkei juga turun 93,4 poin atau 1,07 persen dan Straits Times turun 38,14 poin atau 1,38 poin ke 2.727.

 

Tapi, indeks Eropa terpantau mayoritas bergerak menguat. FTSE naik 6,72 poin atau 0,13 persen ke 5.136, DAX naik 57,61 poin atau 1,04 persen jadi 5.589 dan CAC naik 29,37 poin atau 0,95 persen ke 3.113.

 

Seluruh sektor pendukung indeks saham Indonesia itu serentak melemah. Sektor perkebunan turun 26,75 poin atau 1,2 persen, sektor tambang turun 49,58 poin atau 1,7 persen dan sektor konsumsi turun 22,21 poin atau 0,7 persen.

 

Volume transaksi tercatat 3,9 miliar lembar saham senilai Rp3,7 triliun, asing pun tercatat melakukan nett sell sebesar Rp484 miliar. Sebanyak 69 saham menguat, 164 saham terkoreksi dan 87 saham stagnan.

 

Saham yang bergerak melemah (top lossers) antara lain PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) turun Rp700 ke Rp13.100, PT Mayora Indonesia Tbk (MYOR) turun Rp450 ke Rp15.050 dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) turun Rp400 ke Rp19.200.

 

Saham yang bergerak menguat (top gainers) adalah PT PT Century Textile Industry Tbk (CNTX) naik Rp550 ke Rp6.500, PT  PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) naik Rp445 ke Rp2.275 dan  PT Nipress Tbk (NIPS) naik Rp275 ke Rp3.875.

(wdi)

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement | WordPress Tutorials

 

Sumber