Wamentrans Soroti Potensi Kawasan Transmigrasi di Diseminasi Riset TEP

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Corbis)

 

 

 

JAKARTA - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menilai wacana dana hasil migas harus segera direalisasikan untuk mengembangkan industri migas. Karena, saat ini pemerintah belum mempunyai dana pengembangan sektor migas.Anggota Komisi VII DPR RI, Satya Widya Yudha mengatakan pendapatan negara dari migas setiap tahunnya mencapai Rp275 triliun, namun masih tercampur dengan pemasukan pajak dan hanya Rp14,7 triliun yang kembali ke ESDM.

 

"Bisa dibayangkan pendapatan dari sektor migas besar, tetapi yang kembali ke sektor tersebut kecil sekali dan itu habis hanya untuk gaji pegawai," kata Satya dalam diskusi bersama Ikatan Wartawan Energi Mineral (IWEM) di Gedung DPR-RI, Jakarta, Senin (30/7/2012).

 

Satya menambahkan dengan adanya petroleoum fund Kementerian ESDM memiliki alokasi khusus untuk menyediakan data seismik migas sehingga pemerintah mempunyai nilai tawar tinggi apabila dilakukan tender karena saat ini, pemerintah tidak mempunyai data akurat seismik migas sehingga tender-tender blok migas yang dilakukan pemerintah sepi peminat.

 

"Sehingga pemerintah tidak mempunyai daya tawar tinggi saat negosiasi kontrak dengan KKKS," tegasnya.

 

Sebagai informasi, petroleoum fund adalah dana yang dialokasikan khusus untuk pengembangan sektor migas. petroleoum fund bisa diambil dari 10 persen dari revenue dan pajak dari sektor migas.

 

Selain untuk data seismik, Petroleoum Fund juga bisa digunakan untuk pengembangan energi baru terbarukan (EBT) untuk pemenuhan energi di generasi yang akan datang, beasiswa pendidikan dan lain-lain. (ade)

 

 

 

Sumber