SwissCham Gelar Gala Dinner dan Donasi untuk Bencana Sumatra

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: DBS memproyeksikan tingkat inflasi year on year pada Juli masih

berkisar pada 4,5%, meskipun harga komoditas pangan diperkirakan meningkat

sepanjang Ramadan.

 

Tingkat inflasi tersebut tidak berbeda jauh dari kenaikan indeks harga

konsumen (IHK) year on year pada Juni yang menurut BPS sebesar 4,53%.

 

Tim ekonom DBS memperkirakan dampak kenaikan permintaan pada tingkat

inflasi sepanjang bulan puasa bisa diimbangi oleh pengaruh pelemahan harga

minyak dunia dan implementasi kebijakan pengetatan moneter Bank Indonesia.

 

"Inflasi masih aman [comfortable] pada 4,5% pada Juli, untuk seluruh tahun

kami masih memperkirakan tingkat inflasi rata-rata pada 4,7%," tulis tim

ekonom DBS dalam laporan Breakfast Daily Spread DBS, Senin (30/7/2012).

 

DBS menyatakan inflasi di Indonesia sepanjang semester I/2012 cenderung

rendah dan akan bertahan dalam kondisi yang sama pada semester II/2012.

 

Laporan tersebut juga memprediksi Indonesia masih bisa mempertahankan

surplus neraca perdagangan pada 2012.

 

Langkah kebijakan pengetatan impor pemerintah dipandang mampu menahan laju

pertumbuhan impor dalam beberapa bulan ke depan, meskipun pertumbuhan

ekspor diperkirakan masih akan cenderung lemah sampai awal 2013.

 

DBS memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh 6,1% pada 2012 dengan

tingkat suku bunga yang dipertahankan pada 5,75%.

 

Adapun nilai rupiah diproyeksikan bisa mencapai Rp9.800 per dolar AS pada

kuartal III/2012 untuk kemudian kembali menguat pada kisaran Rp9.700 per

dolar AS pada kuarta IV/2012. (if)

 

 

 

Sumber