Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

MASALAH KEPENDUDUKAN: BKKBN memandang masih kompleks

Recommended Posts

JAKARTA: Masih banyak masalah yang harus diselesaikan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN), terkait dengan  pengendalian kuantitas anak, dan kependudukan.

 

Salah satu masalah tersebut adalah membenahi semboyan yang beredar dalam masyarakat, yang berbunyi 'banyak anak, banyak rezeki'. Semboyan itu ternyata juga banyak dianut kalangan selebritis Indonesia.

 

"Semboyan tersebut muncul dari jawaban para artis yang ingin punya anak lebih dari dua. Karena diucapkan oleh public figure, hal itu menjadi trendsetter bagi pengagum si artis, yang selanjutnya semboyan yang sama akan diikuti masyarakat," kata Sudibyo Alimoeso, Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN.

 

Sudibyo ingin semboyan 'Norma keluarga kecil bahagia sejahtera' kembali jaya seperti pada 1980-1990an. Melalui semboyan itu, lanjutnya, masyarakat akan merasa malu mengatakan anaknya lebih dari dua.

 

Tapi, katanya, masalah tidak hanya terletak pada masing-masing keluarga. Persoalan lain seperti kurang sinkronnya kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah juga bisa membuat program keluarga berencana (KB) tersendat.

 

Dia menuturkan KB dapat dijadikan sebagai upaya memotong rantai kemiskinan dalam lingkup keluarga. Perencanaan jumlah anak yang benar, memungkinkan suatu keluarga akan meningkatkan kualitas anggota keluarganya.

 

"Anak yang berkualitas akan menjadi sumber daya unggul, dan akan mampu bersaing di era globalisasi," ujar Sudibyo dalam rilisnya hari ini.

 

Untuk itu, tambahnya, pengendalian kuantitas penduduk melalui pengaturan jumlah anak, adalah demi kesejahteraan rakyat. Semua ini sebaiknya diawali dari unit terkecil dalam masyarakat, yaitu keluarga.

 

"Kata kunci utama dalam meningkatkan kesejahteraan, adalah keluarga," ujarnya.

 

Dia memaparkan jika satu keluarga mampu mengatur jumlah anaknya dengan baik, maka upaya penyediaan pelayanan dasar semakin memungkinkan direalisasikan. Misalnya pelayanan kesehatan pendidikan, perubahan, pangan, dan lainnya.(api)

 

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...