Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

HARGA MINYAK: Angela Merkel ngomong, harga terkerek

Recommended Posts

NEW YORK:  Harga minyak berakhir lebih tinggi pada Jumat (Sabtu pagi WIB), didorong komentar menggembirakan para pemimpin Eropa yang mengisyaratkan berbagai upaya untuk mengatasi krisis utang zona euro.

 

 

Pemimpin Jerman dan Prancis, dua perekonomian terbesar di Eropa, berjanji untuk mempertahankan mata uang blok 17-negara yang sedang sakit.

 

 

Dalam pernyataan bersama, Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Francois Hollande berjanji untuk melakukan "segala sesuatu guna melindungi zona euro." Pertunjukan kekuatan mereka membantu mempertahankan momentum di pasar sehari setelah Gubernur Bank Sentral Eropa Mario Draghi berjanji untuk melakukan "apa saja" guna menyelamatkan euro yang memicu "rally" saham global.

 

 

"Harapan meningkat bahwa mereka (para pemimpin Eropa) akan mengambil langkah-langkah untuk memecahkan krisis," kata Phil Flynn dari Price Futures Group.

 

 

Bank Sentral Eropa (ECB), yang berada di bawah tekanan untuk memperlonggar kebijakan moneter, menggelar pertemuan kebijakan pada Kamis.

 

 

"Apa pun yang baik untuk Eropa pasti baik untuk pasar minyak," karena meningkatkan permintaan, Flynn mengatakan.

 

 

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman September, ditutup pada US$90,13  per barel, naik 74 sen dari posisi akhir Kamis.

 

 

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman September melompat US$1,16  menjadi mantap pada US$106,47  per barel di perdagangan London.

 

 

Pembacaan lemah terhadap pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat, negara konsumen minyak terbesar di dunia, melemparkan awan di atas harapan bahwa Federal Reserve AS akan melepaskan stimulus lebih pada Rabu, ketika mereka menggelar pertemuan kebijakan dua hari.

 

Departemen Perdagangan mengatakan bahwa pertumbuhan produk domestik bruto jatuh ke tingkat tahunan 1,5%  dari 2,0%  pada kuartal pertama, memicu rally besar di Wall Street, yang memperkirakan angka PDB lebih buruk.

 

 

"Untuk the Fed, pertumbuhan 1,5%  bukan ikan atau unggas. Itu tidak terlalu lambat untuk memaksa tindakan tambahan, tetapi jelas tidak cukup kuat untuk mengambil langkah lebih jauh," kata Joel Naroff dari Naroff Economic Advisors. (Antara/AFP/msb)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...