Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

EDWIN RAHARDJO Pamerkan Seni Tiga Dimensi

Recommended Posts

JAKARTA: Ketua Asosiasi Galeri Senirupa Indonesia yang juga pelopor seni kinetik,  Edwin Rahardjo,  menghadirkan karyanya  seni tiga dimensi Kinetic Art bertema Light rhythm pada Bazaar Art Jakarta 2012 di Ballroom Hotel Ritz Carlton Pacific Place yang berlangsung 26-29 Juli.

 

Kinetic Art merupakan salah satu bagian  dari 11 pemeran khusus yang dipamerkan di Bazaar Art Jakarta. Kelompok pemeran khusus lainnya yaitu  Ruang Rupa, Islamic Art, Japanesse Art, Wayang in Art, Modernism, Pusaka Iwan Tirta, Bazaar Art Project, Ok. Vidio, Fashion Art Photography, dan Art Vespa. Sementara peserta dari Bazaar Art itu diikuti oleh 18 galeri seni dan satu balai lelang seni. 

 

Edwin yag pada 1984 mendirikan  Edwin’s Gallery itu mengatakan seni kinetik merupakan gabungan antara bentuk tiga dimensi dan prinsip mekanika. Bentuk seni rupa itu menggunakan dasar patung  yang merupakan rakitan dari bahan kayu, akrilik, dan logam yang kemudian diberi mesin untuk menggerakan bagian tertentu, sesuai dengan konsep sang seniman.

 

Karya seni kinietik belum banyak dipamerkan. Pada pameran tersebut dipamerkan karya dari  Bagus Pandega, Edwin Rahardjo, Rudi Hendriatno, Septian Harryyoga, Keivor, Bob Potts dan Piotr. Mereka itu antara lain berasal dari Jakarta, Bandung, AS, dan Polandia. Bentuknya macam-macam dan geraknya juga berbeda-beda.

 

“Saya suka dengan mekanik. Saya membuat karya ini selama delapan bulan pada tahun lalu. Ini adalah hobi saya,” kata Edwin sambil memperhatikan karyanya yang bertema Light-rhythm yang terbuat dari bahan aluminium, coper, kayu dan stanley steel itu.

 

Membuat seni mekanik itu bagi Edwin merupakan hobi. Ia mengakui sejak kecil sudah senang dengan mekanik. “Waktu kecil saya dibilang sebagai perusak main, tapi bukan perusak tapi saya pingin tahu,” kata Edwin yang juga pernah membuat mainan untuk dirinya sendiri itu.

 

Dari kesenangan akan mekanik itu, maka ia dapat mewujudkan benda seni mekanik  tersebut. Ia mengambil inspirasi dari keindahan gerakan cumi-cumi. Dari situ ia mewujudkan benda seni tiga dimensi yang berukuran 185x63x45 cm itu.

 

Benda seni itu juga diberi sensor dan akan  bergerak bila didekati. Variasi gerakan lempengan yang disusun secara horizontal itu berbeda-beda antara sisi kiri dan kanan. Gir-gir yang bergerak juga terlehat. Kinetic Art merupakan satu media baru dalam bidang seni. (sut)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...