Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

BEASISWA: Empat pelajar SMU Batam berangkat ke Amerika Serikat

Recommended Posts

BATAM: Empat siswa sekolah menengah di Kota Batam yang berasal dari SMA Negeri 3 dan SMA Harapan Utama berhasil memperoleh beasiswa ke Amerika Serikat selama setahun.

 

Keempat pelajar tersebut antara lain Yanti Kusmiati, Febri Utami dan Agus Fadilah yang merupakan siswa SMA Negeri 3 serta witor, salah seorang siswa di SMA Harapan Utama.

 

Keempatnya difasilitasi Yayasan Bina Antar Budaya mendapatkan beasiswa bersekolah selama setahun di AS.

 

Rahimal, Ketua Capter Padang Yayasan Bina Antar Budaya mengatakan, pihaknya akan memberangkatkan keempat pelajar tersebut ke AS pada hari ini.

 

"Hari ini seluruh kandidat nasional berangkat ke Amerika Serikat," ujarnya di Batam, Jumat 27 Juli 2012.

 

Selama setahun di AS, Yanti Kusmiati akan bersekolah di salah satu SMA yang berada di negara bagian Oregon, Febri Utami di Michigan, Agus Fadilah di Washington dan Witor akan bersekolah di Wisconsin.

 

Yayasan Bina Antar Budaya sendiri, kata Rahimal, sudah menyiapkan para orangtua asuh untuk masing-masing dari mereka.

 

Beasiswa pendidikan tersebut diberikan oleh Pemerintah AS yang sejak 1956 telah bekerjasama dengan Yayasan Bina Antar Budaya melaksanakan program ini.

 

Selama di sana, lanjut Rahimal, biaya hidup keempat pelajar itu ditanggung oleh masing-masing orang tua asuh mereka.

 

Dan selain mendapatkan beasiswa, masing-masing pelajar mendapatkan uang saku dari Pemerintah AS sebesar US$125 per bulan.

 

Menurut Rahimal, keikut sertaan keempat pelajar asal Batam dalam program ini merupakan sebuah prestasi bagi dunia pendidikan di Batam.

 

Hal itu mengingat sepanjang program ini dilaksanakan, ini kali pertama para pelajar asal Batam berhasil mendapatkannya.

 

Sementara itu, Wali Kota Batam Ahmad Dahlan menyambut gembira keberhasilan para pelajar yang mendapatkan beasiswa.

 

"Atas nama Pemerintah Kota Batam, saya memberikan apresiasi kepada anak-anak kami yang mendapatkan beasiswa," ujarnya.

 

Dahlan berharap, selama bersekolah di AS keempat pelajar mampu mencapai prestasi yang baik serta menjaga nama baik Indonesia dan Kota Batam khususnya.

 

"Selama di sana, mereka membawa nama Indonesia dan di antara paa siswa yang berangkat ke sana, mereka membawa nama Batam," katanya.

 

Selain itu, Dahlan juga meminta kepada para pelajar untuk menjalin pergaulan yang luas kepada para pelajar AS dan membangun jaringan semaksimal mungkin sebagai salah satu modal penting meraih kesempatan berprestasi selanjutnya.

 

Berkepribadian baik

 

Bukan lantaran paling cerdas, namun ternyata aspek kepribadian menjadi penentu keberhasilan empat pelajar Batam mendapatkan beasiswa ke Amerika Serikat melalui Yayasan Bina Antar Budaya.

 

Rahimal mengatakan, empat pelajar asal Batam mendapatkan beasiswa ke AS setelah melalui berbagai proses seleksi yang ketat.

 

"Mereka menjalani empat kali tahap seleksi, tiga kali seleksi di daerah dan satu kali seleksi akhir di Jakarta," ujarnya.

 

Dituturkannya, proses seleksi keempat pelajar Batam diawali di Capter Padang sebagai Kantor Perwakilan Yayasan Bina Antar Budaya yang mencakup Provinsi Kepri.

 

Yayasan Bina Antar Budaya sendiri saat ini memiliki 16 Kantor Perwakilan atau Capter di seluruh Indonesia.

 

Di tingkat daerah, Yanti Kusmiati, Febri Utami, Agus Fadilah dan Witor menjalani dua kali tes tertulis yang bermaterikan pelajaran sekolah dan pengetahuan umum.

 

Dan keempatnya berhasil lolos dari 500 siswa yang mengikuti proses seleksi di Capter Padang.

 

Seleksi akhir pun kemudian mereka jalani di Jakarta, di Kantor Pusat Yayasa Bina Antar Budaya, dimana di sana mereka menjalani tes interview yang  menguji kemampuan berbahasa Inggris dan kepribadian.

 

"Pada seleksai akhir ini, aspek bahasa Inggris memiliki bobot hanya 25 persen, sedangkan aspek kepribadian berbobot hingga 75 persen," jelasnya.

 

Karena itu kemampuan berbahasa Inggris menurutnya bukan aspek utama keberhasilan para pelajar mendapatkan beasiswa ini, melainkan kepribadian yang baik.

 

Namun demikian, lanjutnya, itu bukan berarti para pelajar yang mendapatkan beasiswa tersebut tidak wajib mendapat prestasi nilai yang baik selama bersekolah di As.

 

"Selama setahun di sana mereka ditempatkan di sekolah favorit, tapi kalau mendapat nilai kurang dari 7 akan dipulangkan kembali ke Indonesia meskipun masa beasiswanya belum berakhir," papar Rahimal.

 

Program beasiswa yang difasilitasi Yayasan Bina Antar Budaya ini sendiri dilaksanakan tiap tahun dimulai pada 1956 dimana pelajar pertama yang diberangkatkan adalah Taufik Ismail.

 

Tokoh lain yang pernah mendapatkan program beasiswa ini adalah pengusaha tersohor Tanri Abeng.

 

Program ini diperuntukkan bagi para pelajar sekolah menengah di seluruh Indonesia dan pada tahun ini ada total 80 orang pelajar yang diberangkatkan ke AS (kandidat nasional).(k59/faa)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...