Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

Pengusaha Minta Kaji Moratorium Izin Mal Bandung

Recommended Posts

BANDUNG: Pengelola pusat perbelanjaan dan mal di Bandung meminta adanya kajian jumlah mal terhadap kapasitas perekonomian lokal untuk mengantisipasi kemungkinan membanjirnya investor baru setelah berlakunya moratorium izin pusat perbelanjaan di Jakarta.

 

Sekretaris DPD Harian Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Jabar Hendri Hendarta mengatakan sebetulnya pelaku usaha tidak bisa menghindari persaingan dengan pemain baru. "Jika akan ada penambahan ritel baru, itu urusan pemerintah," katanya kepada Bisnis, Rabu (25).

 

Hendri menyarankan agar kemungkinan adanya pengalihan investasi untuk pembangunan mal baru yang bisa membanjiri Bandung, agar pemda bisa meninjau ulang terhadap kapasitas perekonomian masyarakat dengan jumlah mal yang ada di Bandung saat ini.

 

Selam ini, ujarnya, wacana moratorium perizinan mal baru di Bandung sudah sudah banyak dilontarkan oleh sebagian kalangan masyarakat, namun sampai saat ini kran perizinan masih tetap terbuka.

 

Menurut dia, pengusaha ritel dan pusat perbelanjaan di Bandung terus berbenah diri untuk menghadapi persaingan yang akan semakin ketat. Bahkan, pihaknya juga tidak bisa memungkiri jika ritel asing kini sudah mulai menjamur di sebagian kota besar di Indonesia.

 

"Kalau bicara penambahan ruang baru baik dari ritel asing maupun lokal, itu artinya bakal melahirkan daya saing yang semakin kompetitif. Untuk itu, setiap pengusaha harus berbenah dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat itu," katanya.

 

Aprindo Jawa Barat sendiri membawahi 14 ritel dari mulai supermarket, hypermarket dan minimarket di Jawa Barat.

 

Sementara itu, Triya Filia Santi, Public & Customer Relations Head Trans Studio Mall berpendapat ruang belanja di Kota Bandung sebetulnya sudah mencukupi.

 

Selama ini, TSM salah satu mal anggota Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jawa Barat  juga belum mendengar adanya rencana pengalihan pembangunan mal ke Kota Bandung.

 

Menurutnya, celah pasar untuk mal di Kota Bandung masih ada, namun mengarah pada sasaran pasar menengah ke atas. Saat ini kebanyakkan mal yang ada di Kota Bandung menyasar kelas di bawahnya. "Padahal daya beli masyarakat di Indonesia sudah meningkat," katanya.

 

Sebelum membangun mal, ujarnya, pengembang pasti sudah memiliki rencana kelas mana yang akan disasar.  Triya menekankan celah untuk pasar menengah atas masih terbuka untuk pembangunan mal baru nantinya.

 

Untuk menghadapi persaingan nanti, Trans Studio Mall telah memilih tenant yang sesuai untuk kalangan menengah atas. "Kita juga selalu berusaha memberi layanan terbaik pada pengunjung," tambahnya.

 

Apalagi mal tersebut berada di Kawasan Terpadu Trans Studio Bandung. Pengunjung tidak hanya dapat berbelanja tapi juga dapat berekreasi di theme park Trans Studio Bandung atau menginap di hotel yang terdapat di lokasi tersebut. (k5/k60/faa)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...