Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Pemerintah Bandung Sarankan Masyarakat Pakai Kedelai Lokal

Recommended Posts

BANDUNG - Dinas Pertanian Jawa Barat mengimbau agar produsen tahu tempe memakai kedelai lokal. Pemakaian kedelai lokal akan memicu para petani kedelai untuk meningkatkan produksi kedelai.Kabid Produksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian Jabar Uneef Primadi mengatakan, saat ini kedelai lokal memang kalah bersaing dengan kedelai impor. Pasalnya, kedelai impor ukurannya lebih seragam, jumlahnya banyak dan harganya murah. Sedangkan kedelai lokal jumlahnya sedikit dan harganya lebih tinggi dari kedelai impor tetapi kandungan gizinya lebih tinggi dari kedelai impor.

 

"Kami imbau kepada pengusaha tempe tahu agar kerja sama dengan kedelai lokal, kita bermitra. Kalau ada mitra petani kedelai siap tanam berapapun juga," kata Uneef, kepada Okezone, Jumat (27/7/2012).

 

Saat ini luas tanam kedelai di Jabar baru 10 ribu ha padahal sasarannya 50 ribu ha. Rendahnya luas tanam kedelai juga karena kalah kompetitif dengan jagung dan padi selain dengan kedelai impor. Luas lahan untuk kedelai sendiri 38.007 ha dengan jumlah petani 100 ribuan. "Jadi lumayan besar yang hidup dari kedelai," lanjutnya.

 

Demi meningkatkan panen kedelai, tahun ini Distan Jabar melakukan tiga langkah. Pertama, dari target 53.825 ha luas tanam kedelai di Jabar akan diberikan program peningkatan produksi seluas 21 ribu ha. Kedua, pihaknya akan memperbanyak kemitraan salah satunya dengan Puskopti (Pusat Koperasi Tahu dan tempe) untuk meningkatkan pemakaian kedelai hasil petani kedelai lokal.

 

"Kita juga berkoordinasi dengan Perhutani untuk memakai hutan yang bisa ditanami kedelai," katanya.

 

Sebagai informasi, kebutuhan kedelai di Jabar sendiri sebesar 20 ribu ton per bulan sehingga dalam setahun diperlukan 240 ribu ton dan areal sedikitnya 100 ribu ha dengan produktivitas 1,5 ton per ha.

 

"Saat ini kita baru 0,5 ton (produksi) diusahakan di atas satu ton hingga 2,5 ton. Di Balai Palawija Cirebon sudah menghasilkan 3,2 ton per ha," sebutnya.

 

Selain itu, pihaknya juga mengusulkan agar adanya harga pembelian pemerintah daerah untuk kedelai melalui Badan Urusan Logistik (Bulog). Sehingga, selain menangani beras dan gula, Bulog juga membeli kedelai.

 

"Itu harpan kita, ya mudah-mudahan saja dilakukan. Jika regulasi diberlakukan, maka di tataran produksi akan meningkat," tandasnya. (gna)

 

(rhs)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...