IHSG Diproyeksi Lesu Hari Ini

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Frekuensi penempatkan siaran televisi digital dipertanyakan, mengingat frekuensi siaran televisi sudah penuh.

 

Akademis sekaligus Dosen Komunikasi Universitas Indonesia Ade Armando mempertanyakan keberadaan frekuensi yang disediakan untuk siaran televisi digital.

 

"Frekuensi analog di Jakarta ini sudah penuh sedangkan sebelum siaran analog switch-off penyiaran akan bersifat simulcast," katanya saat diskusi media Kamis (26/7/2012).

 

Simulcast adalah salah satu proses migrasi televisi digital yakni siaran analog dan digital masih berjalan secara bersamaan hingga implementasi siaran digital menyeluruh.

 

Dia melanjutkan, untuk merealisasikan siaran digital diperlukan frekuensi yang kosong. Namun, belum ada aturan yang jelas mengenai hal ini.

 

"Siapa yang mau dijadikan korban untuk memberikan frekuensinya," tuturnya.

 

Berdasarkan hal tersebut, Ade menilai pemerintah belum mampu menjalankan migrasi televisi digital ini sehingga sebaiknya ditunda.

 

Saat ini sedang berlangsung proses Televisi digital tahap satu untuk lima zona yang mencakup Jawa dan Kepulauan Riau. (sut) 

 

 

 

Sumber