Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Kadin: Pemerintah Gagal Ciptakan Ketahanan Pangan

Recommended Posts

uT8Jmh6Zwb.jpgIlustrasi. (Foto: Koran SI)

 

 

 

DEPOK - Naiknya harga kedelai yang mencapai Rp8 ribu per kilogram (kg) telah menyulitkan pengrajin tahu dan tempe.Anggota Dewan Pertimbangan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Depok M Fuad mengungkapkan tingginya harga kedelai merupakan dampak dari Pemerintah tidak serius menangani strategi ketahanan pangan. Menurutnya, selama ini kedelai bergantung pada kedelai impor dan disaat gagal panen dampaknya cukup luas.

 

"Tahu dan tempe bukan sekadar makanan untuk hidangan saja, tapi sudah menjadi budaya. Cuma, dengan mahalnya kedelai kita jadi mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam strategi ketahanan pangan. Katanya ketahanan pangan oke, ternyata kebobolan juga," tuturnya kepada wartawan, Kamis (26/7/2012).

 

Selain itu, juga terjadi class action dari produsen tahu dan tempe untuk menurunkan harga. "Itu baru Amerika gagal panen. Bagaimana nanti kalau kita diembargo kedelai, apa tidak menjadi lebih parah. Sebenarnya Pemerintah sudah bekerja dalam strategi pangan seperti yang digembar-gemborkan. Cuma memang, kurang keseriusan saja," ujarnya.

 

Untuk itu, pihaknya meminta agar Pemerintah saat ini memperhatikan komoditi kedelai. Menurutnya, jika kedelai saat ini diguncang, sementara bahan makanan yang memiliki nilai protein tiggi mahal, maka masyarakat akan semakin sulit. Seharusnya, dalam pengelolaan kedelai bisa juga diperlukan layaknya bulog yang menangani ketersediaannya.

 

"Kalau keadaannya seperti ini terus, jadi arah strategi ketahanan pangan itu ke mana. Kita hanya bisa minta Pemerintah lebih fokus saja dalam tata kelola. Kita kan sempat miris, singkong saja impor," paparnya.

 

Sementara itu, salah satu produsen tahu di Citayem, Muhtarom (26) mengaku sampai saat ini pabriknya masih belum beroperasi. Dirinya terpaksa meliburkan karyawannya untuk tidak berproduksi. Pasalnya, berdasarkan kesepakatan dari produsen tahu untuk melakukan mogok secara massal sebagai tuntutan kepada Pemerintah untuk menurunkan harga kedelai yang melambung.

 

"Sekarang ya libur, karyawan juga libur. Kita ngikuti kesepakatan saja, mungkin besok juga sudah beroperasi," pungkasnya. (ade)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...