Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Mogok Produksi, Pengrajin Tempe Tahu Panik

Recommended Posts

Jno2vnLpP5.jpgIlustrasi. (Foto: Corbis)

 

 

 

DEPOK - Sikap para pengrajin tahu dan tempe yang mogok jualan akibat kenaikan harga kedelai dinilai akibat kepanikan dan ketergantungan dengan produk kedelai impor.Hal itu diungkapkan Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail. Dengan latar belakang pendidikan teknologi pangan di Institut Pertanian Bogor (IPB), ia ikut angkat bicara terkait kisruh harga kedelai. Pemerintah Indonesia, kata dia, sudah kecanduan dengan budaya asing hingga pada kedelai impor.

 

"Bagaimana kita mau siasati, ada keterlanjuran tergantung pada produk kedelai impor, keterlanjuran ini jadi tak stabil. Di kala kita tergantung dengan produk internasional. Kondisi addicted kedelai, membuat kita panik," tuturnya kepada wartawan di Balaikota Depok, Kamis (26/7/2012).

 

Nur Mahmudi menambahkan semestinya bangsa ini mampu kembali kepada potensi alam dan kekayaan alam Indonesia. Sebab banyak bahan alam di Indonesia yang dapat diolah menjadi tempe, salah satunya kacang koro.

 

"Jangan menjerit kepada bangsa, kembali pada potensi alam, ini yang harus dipahami soal tempe dan tahu,  kembalikan budaya kita sendiri, bahwa tempe di Indonesia bukan dari kedelai. Tapi asalnya dari buntil kacang, dan koro, harus disadarkan mampu enggak tak tergantung terhadap kedelai impor untuk tempe dan tahu, selama ini kan tergantung dengan Amerika," ujarnya.

 

Untuk serius menghadapi masalah ini, kata dia, pemerintah bisa melakukan berbagai mekanisme. Sebab selama ini menurutnya para petani kedelai di Indonesia terjun bebas tak ada treatment khusus.

 

"Indonesia tak boleh tuntut harga terus murah terhadap kedelai impor kalau produktifitasnya rendah, supaya barang yang lokal bisa bersaing, dikunci dengan tarif yang bisa equilibrium, sekarang petani lokal enggak semangat, harus bisa termotivasi, lalu harus dibangun sistem perlindungan pemerintah terhadap petani kedelai yang diimbangi dengan sarana produksi, serta distribusi transportasi, dan harus ada penyelesaian politis dan strategis," tutupnya.

(ade)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...