Komite Otsus Papua: Prabowo Minta Pemda Bahas Divestasi Saham Freeport

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Hampir bisa dipastikan tingkat okupansi hotel di kawasan Jakarta sepanjang  Agustus yang bersamaan dengan jadwal puasa hanya akan memasuki kisaran 30%.

 

"Kondisi baru berjalan normal lagi paling cepat satu minggu setelah puasa. Itu paling cepat. Yang pasti sepanjang Agustus, tingkat okupansi hotel akan rendah," ujar Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia DKI Jakarta Krishnadi, Kamis (26/7/2012).

 

Tercatat dalam data Badan Pusat Statistik DKi Jakarta bahwa tingkat okupansi hotel berbintang pada Mei mencapai 59,2%, meningkat 1,2% dibandingkan April yang mencapai 57,9%.

 

Terjadinya peningkatan tersebut disebabkan tingginya tingkat okupansi untuk hotel bintang 2 sekitar 60%.

 

Dia menuturkan bahwa situasi selama minggu pertama Ramadhan ini, selalu terjadi penurunan. Kegiatan barbuka puasa bersama, baru ramai memasuki minggu kedua, ketiga, juga separuh minggu keempat.

 

Sepanjang minggu ini, sambungnya, seluruh hotel melati maupun berbintang merasakan dampaknya.

 

Padahal berbagai cara sudah diupayakan untuk menarik minat wisatawan seperti dengan banting harga, tambahnya, atau memberikan berbagai jenis paket seperti paket untuk sahur dan berbuka.

 

Penurunan terjadi di sebabkan tidak adanya kegiatan yang dilaksanakan sepanjang bulan puasa ini. Untuk acara buka bersama pun, tutur Krishnadi, selama minggu pertama masyarakat lebih banyak memilih untuk melakukan di rumah. (ra)

 

 

 

Sumber