Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

DAGING SAPI: Pemasok Ingatkan Kemungkinan harga melonjak Rp60.000/kg

Recommended Posts

MALANG: Harga daging sapi hidup diprediksikan bisa mencapai Rp60.000 per kg di Jakarta menjelang Lebaran jika tidak ada pasokan dari luberan daging sapi impor.

 

Jarot Edi Sulistyono, salah pemasok  daging sapi ke Jakarta, mengatakan saat ini harga daging sapi hidup mencapai Rp50.000 per kg. Harga sebesar itu naik jika dibandingkan harga daging sapi hidup sebelum Ramadhan yang sebesar Rp30.000 per kg.

 

“Peternak diuntungkan dengan harga daging sapi yang tinggi. Kami menjadi antusias untuk menekuni bisnis penggemukan sapi,” kata Jarot di Malang hari ini Rabu (25/7/2012).

 

Peternak sapi pedaging di Lumajang dengan kepemilikan 1.000 ekor lebih itu menambahkan, jika daging sapi impor masuk maka harga daging sapi lokal diperkirakan tertahan, meski sebenarnya peruntukkan impor daging tersebut untuk memenuhi keperluan industri.

 

Pertimbangannya, karena selain permintaan daging lokal berkurang, juga kemungkinan juga ada potensi daging impor yang diperuntukkan industri itu merembes di pasar.

 

Dia mengakui, kenaikan harga daging sapi yang diikuti dengan kenaikan pakan, yakni konsentrat, bisa mengurangi pendapatan peternak. Karena itulah peternak harus pandai menyiasati agar tidak terlalu bergantung pada konsentrat.

 

Cara yang bisa ditempuh, dia mencontohkan, dengan mengganti konsentrat sebagai pakan sapi. “Saya tidak lagi menggunakan konsentrat, tapi ampas kedelai dari perusahaan bir.”

 

Kenaikan harga daging di Malang, kata Direktur Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Malang Djoko Sudadi, jelas dipengaruhi karena faktor pasokan sapi yang kurang. Pasalnya, sapi asal Jatim banyak yang dikirim ke luar Jatim, seperti Jakarta dan Sumatera karena harganya lebih tinggi bila dibandingkan dijual di Jatim.

 

Karena itulah, lanjut dia, pengusaha jagal sapi di Malang kesulitan mendapatkan sapi. Mereka berburu sapi bahkan sampai ke Banyuwangi.

 

Sebagai gambaran  berkurangnya pasokan sapi, ucap dia, dari sapi yang disembelih di RPH Kota Malang. Sejak memasuki Ramadhan, sapi yang disembeli hanya mencapai 55-56 ekor per hari, padahal normalnya 60-80 ekor per hari.

 

Harga daging sapi hidup juga naik dari Rp24.000 per kg, menjadi Rp29.000 per kg, sedangkan untuk daging sapi untuk kulakan mencapai Rp64.000 per kg.

 

Dengan pasokan sapi yang berkurang di Kota Malang, dia nilai,  maka tidak otomatis berarti kebutuhan daging sapi warga kota tersebut juga tidak terpenuhi.

 

Dia yakin meski pasoklan daging berkurang justru tidak menjadikan pasar panik. Penyebabnya karena  permintaan justru turun terkait dengan tingginya harga sapi.

 

“Saya optimistis masalah pasokan daging sapi tidak ada masalah, meski jumlah sapi yang disembelih berkurang. Tampaknya konsumsi daging sapi warga juga berkurang akibat naiknya harga daging.”

 

Untuk daging yang lain, dia yakinkan, pasokannya aman jika dilihat dari jumlah hewan yang dipotong di RPH Kota Malang. Seperti daging kambing, setiap hari sebanyak 70 ekor dan babi 19 ekor.(k24/sut)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...