Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

Tunggu pasar normal, pengembang tunda peluncuran proyek pasca Lebaran

Recommended Posts

JAKARTA: Beberapa pengembang dikabarkan menunda peluncuran produk residensial hingga pasca momen Hari Raya Idul Fitri tahun ini.

 

Hasan Pamudji,  Senior Research Manager Knight Frank Indonesia, mengatakan beberapa pengembang itu memang menyesuaikan waktu peluncuran agar tidak bertepatan dengan momen lebaran.

 

“Mereka pada umumnya menunda peluncuran produk residensial sampai pasca momen lebaran, dan baru dilaksanakan pada semester II/2012,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Rabu (25/7/2012). Namun, dia enggan menyebutkan jumlah pasti pengembang yang menunda peluncuran proyeknya itu.

 

Data dari lembaga riset konstruksi BCI Asia mencatat nilai realisasi proyek konstruksi untuk residensial baik landed maupun hunian vertikal pada semester I 2012 mencapai Rp21,04 triliun, turun 19,2%  dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu

 

Cahyono Siswanto, Manajer Riset BCI Asia, menuturkan penurunan ini disebabkan penundaan peluncuran proyek residensial oleh beberapa pengembang, hingga setelah momen hari raya idul fitri. Dengan demikian, realisasi nilai proyek itu baru tercatat pada semester II/2012.

 

BCI Asia memprediksi pada semester II/2012, realisasi nilai proyek konstruksi untuk residensial itu akan kembali naik menjadi sekitar Rp23,9 triliun. Selain proyek residensial, nilai proyek ritel dan perkantoran juga mengalami penurunan. Pada semester I/2011, realisasi nilai proyek ritel mencapai Rp8,28 triliun, sementara di periode yang sama tahun ini hanya senilai Rp7,6 triliun atau menurun 12,32%.

 

Sedangkan realisasi nilai proyek perkantoran juga menurun, dari Rp6,38 triliun pada semester I/2011 menjadi Rp5,2 triliun di semester I/2012. Sektor ini, khususnya bangunan tinggi, sebagian besar masih terpusat di Jabotabek.

 

Untuk perhotelan, BCI Asia mencatat realisasinya pada semester I/2012 mencapai Rp6,2 triliun, naik cukup signifikan 68,94% dari periode yang sama tahun lalu yang hanya senilai Rp3,67 triliun. Sebagian besar terkonsentrasi di Bali dan Jakarta dan selanjutnya tersebar di kota-kota besar lainnya. (arh)

 

 

 

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...