Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Kembangkan Mikro, Bank Mutiara Bangun 50 Outlet Senilai Rp10 M

Recommended Posts

JAKARTA - PT Bank Mutiara berniat masuk ke bisnis mikro. Bahkan, eks Bank Century ini berniat menanamkan Rp10 miliar untuk membuka outlet mikro."Semua sudah siap, September nanti, kuartal empat kami siap masuk ke bisnis mikro," ujar Direktur Utama Bank Mutiara Maryono ketika bertemu wartawan di kawasan Kuningan, Jakarta, Selasa (24/7/2012) malam.

 

Demi mengembangkan sektor ini, Maryono mengaku siap menggelontorkan Rp10 miliar untuk membuat 50 outlet mikro yang dikembangkannya.

 

"Kita memang akan meningkatkan nilai Bank Mutiara, diantaranya dengan  masuk ke segmen mikro untuk  meningkatkan pertumbuhan nilai Dana Pihak Ketiga (DPK) melalui struktur dana murah melalui giro dan tabungan," tambah dia.

 

Menurut Maryono, pihaknya sangat tertarik dengan besarnya pasar perkembangan kredit mikro di Indonesia. Hal ini karena menurut dia, ceruk pasar mikro bau tergarap 20 persen saja dan sisanya masih bisa digarap industri perbankan. Hal ini juga membuat perseroan tidak takut bergerak dengan kompetitor yang telah lebih dahulu masuk dan bersaing di bisnis mikro.

 

"Selama (aset) kita diambil pemerintah (Lembaga Penjamin Simpanan), kita sudah masuk ke sektor kredit otomotif dengan kerjasama  multifinance. Outstanding kredit kita sampai Rp2,9 triliun dalam dua sampai tiga tahun, NPL (rasio kredit macet) juga rendah," tambah dia.

 

Oleh karena itulah, Maryono memaparkan, ke depan, pihaknya ingin menggandeng Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan koperasi untuk berkonsentrasi dalam pengembangan kredit mikronya. Hal ini disebabkan karena beban biaya operasional yang ditanggung pihaknya (BOPO) masih tinggi. Maklum, saat ini, Maryono menyebut bahwa BOPO per semester satu ini masih dekat dengan angka 90 persen atau masih tinggi, sehingga ekspansi mikro tidak mungkin mulus tanpa bantuan pihak ketiga.

 

"Saat ini, pilot project kita untuk BPR dan koperasi ada di Jakarta dan Jawa Tengah," tambahnya.

 

Meski menggandeng pihak ketiga, dia optimistis Mutiara masih tetap bisa menggeruk untung di lahan bisnis mikro yang diincarnya seperti sektor perdagangan dan home industry.

 

Sebagai informasi, sampai Juni, pendapatan bunga bersih Bank Mutiara  mencapai Rp173,99 miliar, meningkat 133persen dibanding Juni 2011 sebesar Rp74,66 miliar. Penyaluran kredit, tercatat tumbuh 25,74persen dalam setahun dari Rp8,31 triliun menjadi Rp10,44 triliun. Sementara dana pihak ketiga (DPK) terkumpul sebesar Rp11,61 triliun atau naik 18,64persen. Sementara total asetnya sendiri  tumbuh 7,48persen dari Rp12,56 triliun menjadi Rp13,50 triliun. (gna)

 

(rhs)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...