Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

Lenyapnya tempe

Recommended Posts

Pencinta makanan tempe bakal gigit jari, setidaknya dalam tiga hari ke depan, dan mungkin bisa lebih lama lagi.

 

Kelangkaan ini disebabkan oleh mogoknya sekitar 4.000 perajin tempe di wilayah Jabodetabek, Banten, Bogor, dan Bandung serta sejumlah kota di Jawa tengah dan Jawa Timur yang dipicu melambungnya harga kedelai.

 

Padahal, di bulan puasa, konsumsi akan tempe biasanya meningkat tajam, bersamaan dengan konsumsi bahan makanan lainnya seperti daging dan ayam. Tempe, hampir selalu ada setiap hari di dapur keluarga di Indonesia.

 

Ada yang dibikin sayur tempe, orek, tempe goreng tepung, atau ada juga yang hanya dig oreng saja.

 

Konon, aksi mogok itu dilakukan sebagai bentuk protes kepada pemerintah atas lonjakan harga kedelai yang cukup tinggi saat ini. Hingga akhir pekan kemarin harga kedelai untuk perajin mencapai Rp 8.000 per kilogram. Padahal sebelumnya berada di kisaran Rp 5.500 per kilo gram. Dan menjelang Lebaran, harga kedelai diprediksi melebihi Rp10.000 per kg.

 

Hingga kini produksi kedelai dalam negeri tidak memadai. Produksi kedelai lokal mencapai 600.000-900.000 ton, jauh dari kebutuhan nasional di kisaran 2,3 juta ton-2,4 juta ton per tahun.

 

Meroketnya harga kedelai, disebabkan oleh naiknya bea masuk kacang kedelai hingga 7,5%. Akibatnya harga jual ke masyarakat lebih mahal.

 

Tempe merupakan makanan khas Indonesia yang merakyat yang kini sudah go international. Negara-negara di dunia seperti Jepang dan Malaysia pun berebut hak paten makanan kaya gizi dan protein tersebut.

 

Namun, entah kenapa, pemerintah tak pernah serius mewujudkan swasembada kedelai sebagai bahan baku tempe dan lebih senang mengimpor-nya. Pemerintah juga lebih memilih menyenangkan para importir dibandingkan para petani kedelai atau penikmat tempe di Indonesia.

 

Setengah mengeluh, Ketua Umum Forum Komunikasi Mahasiswa dan Masyarakat Tegal Muhammad Jumadi mensinyaloir ada permainan dalam melambungnya harga kedelai dan langkanya tempe.

 

"Awas ada main mata pemerintah dan importir, karena pasti ujung-ujungnya importir yang diuntungkan, karena harga naik, sedangkan permintaan tetap tinggi."

 

"Kalau benar-benar tempe menghilang, apa kita harus melaporkannya ke Komisi Tempe Hilang? Atau jangan-jangan nanti DPR akan membuat Pansus Tempe? dan Presiden SBY membentuk Satgas Tempe?" ujar Udin, sambil terus mengunyah roti di pos ronda saat sahur tadi pagi.(api)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...