HIRE A BEST HACKER CRYPTOCURRENCY / BANK EXPERT/ MARK WIZARD HACKERS

[Parno Pemilik Lapak 0]

SURABAYA: PT Industri Kereta Api (Inka), Madiun menyatakan kesiapannya untuk membantu proses peremajaan armada gerbong penumpang milik PT Kereta Api yang umurnya diatas 30 tahun yang diperkirakan jumlahnya sekitar 380 unit guna proses peningkatan layanan moda transportasi masal itu.

 

Di sisi lain, PT KA saat ini membutuhkan tambahan rangkaian gerbong penumpang sebanyak 400-500 unit guna menambah kapasitas armadanya.

 

Direktur Administrasi dan Keuangan PT Inka, Bambang Soendjaswono mengatakan dari data yang dimiliki perusahaannya terdapat sedikitnya 380 unit gerbong penumpang kelas ekonomi yang kini dioperasikan PT KA telah berusia lanjut.

 

"Ada sekitar 380 unit gerbong penumpang khususnya kelas ekonomi milik PT KA telah berumur 25-30 tahun, bahkan beberapa diantaranya mendekati 40 tahun.

 

Armada angkutan masal itu sebisa mungkin agar dapat segera diremajakan guna peningkatan layanan mengingat masyarakat kini semakin antusias untuk menjadi pengguna angkutan KA," kata Bambang ketika dihubungi  Bisnis, hari ini, (Selasa, 24/7).

 

Bambang menyatakan pihaknya sangat siap untuk ikut terlibat dalam upaya peremajaan armada angkuta masal yang dioperasikan PT KA itu.

 

"Bila manajemena PT KA akan melakukan proses peremajaan secara besar-besaran, maka Inka sangat berkepentingan untuk menjadi mitra strategis dalam program tersebut. Harapannya PT KA bisa menyambut keinginan itu, mengingat upaya itu dirasakannya akan menjadi kemitraan yang strategis karena dipastikan nilai proyek bernilai besar sekali mencapai diatas Rp1 triliun," ungkapnya.

 

Angka diatas Rp1 triliun itu, tegas Bambang, berdasarkan asumsi nilai kontrak pesanan 50 unit gerbong penumpang KA AC yang bernilai Rp175 miliar.

 

"Jadi bila semua gerbong tua itu [380 unit] akan diremajakan, maka  nilainya sekitar Rp1 triliun lebih," ujarnya.

 

Peremajaan bertahap

Kepala Humas PT KA, Sugeng Priyono mengatakan memang saat ini ada sejumlah gerbong penumpang kelas ekonomi yang berusia tua.

 

"Namun, usia diatas 25 tahun itu tidak identik dengan ketidakhandalan.

 

Karena semua rangkaian gerbong penumpang tua itu tetap di-maentanance secara berkala dan dengan quality control yang ketat sehingga dipastikan layak beroperasi," kata Sugeng.

 

Sugeng menjelaskan pihaknya saat ini tidak ada program peremajaan secara besar-besaran.

 

"Manajemen PT KA saat ini lebih memilih melakukan peremajaan secara bertahap tidak secara drastis dengan besar-besaran atau menyeluruh. Proses peremajaan ini tidak terkait juga tentang ketidakhandalan, tapi manajemen fokus ke peningkatan layanan," ungkap mantan Humas PT KA Daop VIII dan Daop I itu.

 

Secara khusus, Sugeng menyatakan pihaknya kini sebenarnya juga tengah melakukan proses peremajaan itu.

 

"Ini dibuktikan dengan adanya pemesanan 50 unit gerbong penumpang kelas ekonomi AC dari Inka untuk angkutan mudik Lebaran dan Natal serta tahun baru. Artinya secara bertahap akan ada peningkatan layanan gerbong kelas ekonomi menjadi ber-AC," tegasnya.

 

Butuh 400 unit

Sugeng menyatakan pihaknya sebenarnya saat ini masih memerlukan keberadaan gerbong penumpang kelas ekonomi dalam jumlah relatif besar untuk menambah kapasitas rangkaian termasuk frekuensi trayek dan pembukaan trayek KA baru.

 

"Bila ditaksir ada kebutuhan untuk penguatan armada kelas ekonomi dan super ekonomi maupun bisnis sebanyak 400-500 unit.

 

"Jumlah itu termasuk yang keberadaan gerbong berusia tua yang akan secara bertahap diremajakan."

 

Kebutuhan gerbong itu diharapkan bisa dipenuhi secara bertahap dalam rentang beberapa tahun kedepan. (K21/Bsi)

 

 

 

Sumber