Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

KRAKATAU STEEL: 2 Bank Berminat Danai Megaproyek Blast Furnace

Recommended Posts

JAKARTA—PT Krakatau Steel Tbk memfinalisasi persyaratan administrasi untuk meraih pinjaman dari perbankan guna penyelesaian megaproyek blast furnace di Cilegon.

 

Sukandar, Direktur Keuangan Krakatau Steel, mengatakan masih ada dua bank yang akan mengucurkan pinjaman untuk proyek blast furnace senilai US$621,81 juta ini.

 

Namun sayangnya, manajemen KS masih enggan apa nama perusahaan lengkap dengan besaran pinjaman dari perusahaan perbankan itu. “Pinjaman dari dua perusahaan itu cuma sedikit,” ujarnya, Senin (23/7/2012).

 

Pinjaman itu melengkapi sederet perusahan perbankan dalam negeri dan luar negeri yang sudah memberikan pinjaman. “Dua perusahaan perbankan dan kita [KS] masih menunggu proses administrasi selesai.”

 

Tercatat KS mengantongi US$250 juta dari perusahaan perbankan dalam negeri, antara lain BRI, BNI dan Mandiri. Adapun dari luar negeri, KS memperoleh pinjaman dari HSBC, ICBC dan CDB.

 

Sukandar menjelaskan saat ini dari total belanja pengembangan blast furnace telah digunakan untuk membayar down payment (DP) pembelian alat sebesar US$80 juta. Sejumlah peralatan diantaranya didatangkan dari China.

 

Blast furnace yang ditarget beroperasi pada 2015 ini merupakan pabrik yang mampu menghasilkan besi dan baja mentah dalam sekali olah. Blast furnace tidak membutuhkan iron ore pellet (bijih besi berbentuk butir pasir) dalam membuat besi, melainkan cukup membutuhkan bijih besi saja.

 

Proyek ini terdiri dari 3 pabrik utama, masing-masing sintering plant dengan kapasitas produksi 1,78 juta ton per tahun dengan besaran mesin 180 m2, coke oven plant dengan kapasitas 500 ribu ton per tahun dan blast furnace plant dengan kapasitas 1,2 juta ton per tahun bervolume 1.832 m3. 

 

Sintering plant berfungsi sebagai penghasil bahan baku untuk blast furnace. Adapun coke oven plant akan menghasilkan bahan bakar kokas bagi blast furnace. Coke oven juga untuk mereduksi bijih besi.

 

Direktur Utama Krakatau Steel, Irvan Kamal Hakim, menjelaskan proyek ini akan selesai dalam 36 bulan atau akan secepatnya diselesaikan untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor.

 

"Pembangunan pabrik ini diharap mampu mengurangi ketergantungan impor bahan baku besi. Saat ini kebutuhan nasional besi baja sebanyak 9,7 juta ton.” (bas)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...