Kementerian PU Kirim 402 Relawan ke Daerah Bencana Sumatra

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Ekspor biji kakao sepanjang semester I/2012 anjlok 44,18% menjadi 66.120 ton karena bahan baku cokelat itu diserap oleh industri pengolahan dalam negeri.

 

Ekspor biji kakao terus menurun sejak penerapan bea keluar pada 2010. Ekspor pada semester I/2010 masih 184.281 ton, lalu menurun 35,72% menjadi 118.447 ton pada periode sama 2011.

 

Sekretaris Eksekutif Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo) Firman Bakrie mengatakan penerapan bea keluar progresif biji kakao antara 5%-15% berdampak pada peningkatan kapasitas industri hilir di dalam negeri.

 

“Faktor peningkatan serapan dalam negeri itu yang membuat ekspor pada semester I turun,” katanya, Senin (23/7).

 

Namun, penurunan ekspor pada paruh pertama 2012 itu juga terjadi karena produksi kakao yang tak menggembirakan karena musim panen yang mundur dari April ke Juni.

 

Ekspor kakao selama kuartal I/2012 memang masih di atas 14.000 ton per bulan, tetapi terus merosot ke bawah 10.000 ton memasuki kuartal II/2012.

 

“Cuaca memang tidak bagus di tiga bulan pertama tahun ini sehingga produksi di awal tahun seret,” ungkapnya.(api)

 

 

 

 

 

Sumber