Lengkap! Ini 29 Pedagang Kripto Resmi Terdaftar di OJK

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Kalangan pengusaha memastikan tidak akan ada kenaikan harga bahan pokok menjelang Lebaran menyusul kepastian prioritas jalur distribusi dari Kementerian Perhubungan. 

 

Sofyan Wanandi, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) mengatakan kenaikan permintaan bahan pangan sudah diantisipasi beberapa bulan sebelum rangkaian Ramadan dan Lebaran berlangsung. 

 

“Seperti diketahui, kenaikan memang ulah spekulan yang ingin mengambil untung berlebih pada momen Lebaran,” katanya kepada Bisnis hari, Minggu (22/7/2012). 

 

Untuk itu, pemerintah diimbau untuk menindak tegas spekulan yang berulah memainkan harga di tingkat pasar.

 

Franky Sibrani, Sekretaris jenderal Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (GAPPMI) mengatakan produsen besar, seperti Indofood dan Garuda Food, tidak akan menaikkan harga dengan hanya mengandalkan momentum Ramadan dan lebaran. 

 

“Mereka sudah mampu untuk mengantisipasi lonjakan permintaan, melipatkan produksi untuk menjamin stok, menjelang Ramadan dan Lebaran,” katanya.

 

GAPMMI memprediksi kenaikan permintaan produk pangan dan minuman menjelang Lebaran bakal mencapai 30%. Kenaikan itu ditopang oleh permintaan produk olahan jenis sirup dan biskuit. 

 

Kenaikan produk itu, dipicu oleh kebiasaan orang Indonesia saling berkirim parsel menjelang Lebaran. Kedua produk dengan kenaikan teringgi itu, permintaan mampu naik diatas 200% pada setiap musimnya. 

 

Industri yang menghasilkan dua produk itu biasanya menggenjot kapasitas produksi hingga maksimal. “Dari biasa mereka bekerja 1 shift, menjelang Lebaran biasanya meningkatkan produksi hingga 3 shift.” (sut)

 

 

 

Sumber