Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

MERPATI NUSANTARA AIRLINES Sanggupi Bayar Seluruh Utang Tahun Depan

Recommended Posts

JAKARTA: PT Merpati Nusantara Airlines menargetkan mampu membayar seluruh utang sebesar Rp3 triliun pada tahun depan.

 

“Negatif equity Merpati saat ini mencapai Rp3 triliun. Kami targetkan pada tahun depan sudah bisa dibayar semua, kita optimistis karena sudah mampu mendapat net profit operasional Rp500 juta per hari sejak 15 Juni 2012,” kata Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines Rudy Setyopurnomo hari ini, Minggu (22/7/2012).

 

Dia menambahkan pihaknya saat ini masih melakukan pembicaraan dengan sejumlah kreditor seperti Bank BUMN dan Angkasa Pura agar reschedule (penjadwalan ulang) utang.

 

“Kami sudah bicarakan dengan kreditor agar dilakukan reschedule, jadwal pembayaran utang digeser sampai tahun depan,” ucapnya.

 

Rudy menambahkan laba operasional sebesar rata-rata Rp500 juta per hari sejak 15 Juni 2012 ini akan digunakan untuk membiayai operasional,bukan untuk membayar utang yang sudah lama terjadi. Hal ini karena pihaknya masih harus menutup rugi operasional sebesar Rp3 miliar per hari yang sudah terjadi sebelum 15 Juni.

 

“Jadi, kalau dihitung, untuk Semester I tahun ini kami masih rugi karena dalam 2 tahun terakhir, perseroan masih menanggung rugi hingga Rp3 miliar per hari,” tutur Rudy.

 

Rudy menjelaskan, sejak 15 Juni, pihaknya mampu membukukan pendapatan Rp7 miliar per hari, dan pengeluaran Rp6,5 miliar. Dengan demikian pihaknya mempertahankan cash flow di atas Rp60 miliar.

 

Untuk mempertahankan laba operasional ini, imbuh Rudy, pihaknya sudah menutup sekitar 10% rute penerbangan yang merugi, termasuk diantaranya rute Jakarta via Bandara Halim perdana Kusumah ke Bandung.

 

“Dari 124 rute yang diterbangi Merpati, ada 100 rute yang merugi, namun kami terus perbaiki, sehingga hanya sekitar 10% saja, dan itupun sudah mulai kami tutup,” tuturnya.

 

Seiring penutupan rute ini, Rudy mengklaim load factor (tingkat keterisian) penumpang periode 15 Juni-20 Juli 2015 mencapai 90%, sedangkan sepanjang Semester I load factor masih rendah karena pada empat bulan pertama tahun ini load factor masih 40%-45%. al negara (PMN) senilai Rp561 miliar. (sut)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...