Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

TIPS MENU BERBUKA: Hindari Es & Penganan Goreng

Recommended Posts

JAKARTA: Rasulullah menganjurkan untuk berbuka puasa dengan kurma atau air putih, bukan dengan makanan yang manis. Kurma segar rasanya tidak terlau manis, mengandung karbohidrat kompleks, bukan karbohidrat sederhana seperti pada makanan manis lainnya yang banyak mengandung gula.

 

Saat berbuka puasa, banyak orang memilih minuman dingin, khususnya manis seperti es teh manis sebagai pelepas dahaga pertama. Sayangnya. Dibalik kesegarannya, es teh manis menyimpan potensi merugikan bagi kesehatan.

 

Penelitian Loyola University Chicago Stritch School of Medicine yang dikutip dari Times of India, mengungkapkan bahwa konsumsi es teh berlebih meningkatkan risiko menderita batu ginjal.

 

Es teh mengandung konsentrasi tinggi oksalat, salah satu bahan kimia kunci yang memicu pembentukan batu ginjal. John Milner, asisten profesor Departemen Urologi, yang tergabung dalam penelitian tersebut mengatakan bagi mereka yang memiliki kecenderungan sakit batu ginjal, es teh jelas menjadi minuman terburuk.

 

“Teh panas sebenarnya juga menyimpan efek buruk yang sama. Hanya, takaran penyajian teh panas biasanya lebih kecil. Logikanya, orang meminum teh panas tak akan sebanyak minum es teh,” ujarnya.

 

Ahli gizi Saptawati Bardosono mengatakan terlalu banyak mengonsumsi makanan manis pada saat berbuka, se­se­orang akan merasa kenyang dan enggan untuk mengonsumsi makanan berat.

 

“Padahal, selain gula, tubuh sangat memerlukan karbohidrat, protein, serat, ataupun zat-zat lain yang berguna bagi metabolisme tubuh. Pada saat berbuka, cukup dengan satu gelas teh hangat dan sedikit kolak sudah mengembalikan kadar gula darah. Setelah itu, baru makan yang berat,” ujarnya.

 

Berbuka dengan yang manis seperti kolak dan cendol sebenarnya mengandung kadar gula alami yang tinggi. Gula ini mengandung kalori dan hidrat arang yang jika berlebih akan kurang baik bagi tubuh.

 

Menjadi masalah jika orang suka sekali mengkonsumsi kolak yang banyak. Padahal, di malam harinya tidak ada lagi aktivitas, sehingga efeknya kalori menumpuk. Pada usia lanjut, ini sangat tidak baik. Sebaiknya saat berbuka puasa dengan jus atau buah-buahan.

 

Tujuan awal makan manis saat berbuka puasa agar dapat mengembalikan energi dan menggantikan kalori yang hilang setelah lebih dari 14 jam berpuasa. Makan berat juga tidak boleh sampai berlebih karena pengaruhnya pada lambung.

 

Ahli Gizi Fiastuti Witjaksono menambahkan gorengan juga sebaiknya dihindari. Makanan sehat tidak dianjurkan untuk digoreng, apalagi dengan minyak yang sudah berkali-kali dipakai, tidak baik bagi tubuh.

 

Satu gram minyak goreng sama dengan 10 gram kalori. Maka, bagi seseorang mengonsumsi gorengan dalam jangka waktu yang lama, ia dapat mengalami kegemukan. Efek makanan yang digoreng baru terlihat jangka panjang.

 

Makanan yang tinggi lemak, karena mengandung minyak akan membuat seseorang rentan terserang batuk dan memperlambat pengosongan lambung. Lemak akan merangsang tenggorokan dan membuatnya gatal sehingga mudah terserang batuk.

 

Makan saat berbuka dan sahur harus seimbang, dikompensasi dengan makanan ringan di tengah malam. Para ahli gizi ada menyarankan kebutuhan kalori buka puasa 50%, tengah malam 10% (snack) dan sahur 40%.

 

Setiap hari tubuh manusia membutuhkan karbohidrat kompleks sebanyak 60%, protein sebanyak 10%-15%, serta lemak sehat.

 

Ahli Gizi Samuel Oetoro mengatakan dalam bulan puasa perbanyaklah makan buahan-buahan pada saat berbuka dan sahur.

 

“Misalnya, minum teh, tapi tidak menggunakan gula, rasa manisnya dengan buah melon,” ujarnya.

 

Buah-buahan adalah salah satu jenis makanan yang memiliki kandungan gizi, vitamin, dan mineral yang pada umumnya sangat baik untuk dikonsumsi. Ketika berbuka puasa meneguk segelas jus buah yang mampu meningkatkan kadar gula, sehingga tubuh kembali bertenaga.  (sut)

 

*) Tulisan ini disadur dari rubruk People di Bisnis Indonesia Weekend edisi 22 Juli 2012 

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...