Wamentrans Soroti Potensi Kawasan Transmigrasi di Diseminasi Riset TEP

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Permintaan layanan pusat data meningkat seiring dengan transformasi data menjadi digital.

 

Presiden Direktur Biznet Adi Kusma mengatakan pertumbuhan data yang kian meningkat mendorong layanan pusat data menjadi penting bagi perusahaan.

 

Ia mencontohkan, beberapa tahun yang lalu perusahaan masih menggunakan alat konvensional untuk menyimpan data akan tetapi sekarang semua data berupa digital.

 

“Perusahaan akan melihat seberapa pentingnya data yang mereka miliki sehingga penggunaan pusat data akan dijadikan pilihan,” katanya saat dihubungi Bisnis, Jumat (20/7).

 

Layanan pusat data menurutnya menjadi sebuah pilihan karena memiliki sistem keamanan yang tinggi dan pasokan listrik yang handal.

 

Dengan memilih menyimpan data menggunakan jasa tersebut, perusahaan dapat menghemat anggaran daripada membangun pusat data sendiri.

 

"Biaya perawatan sangat tinggi karena harus menjaga kestabilan listrik, server jangan sampai down dan pengawasan ketat 24 jam," tuturnya.

 

Saat ini, perusahaan yang sudah memiliki kesadaran akan pentingnya sebuah layanan pusat data yakni sektor finansial dan sektor minyak serta pertambangan.

 

“Keduanya merupakan pengguna terbesar layanan pusat data hingga 80% dari total pelanggan,” ujarnya.

 

Sebelumnya, Biznet telah memiliki bangunan pusat data di Midplaza dengan jumlah pelanggan mencapai 600.

 

Adi mengatakan untuk tempat tersebut sudah penuh sehingga diperlukan bangunan baru untuk memenuhi permintaan pelanggan.

 

"Tahun ini kami menyediakan 2.000 ribu rak yang dapat menampung hingga 7.000 pelanggan," katanya.

 

Bangunan baru ini telah dibangun di Cimanggis dengan luas hingga 6.000 meter persegi dengan investasi dana hingga ratusan miliar rupiah.

 

Setiap perusahaan yang menggunakan satu rak akan dikenakan biaya sewa seharga Rp10 juta per bulan. (faa)

 

 

 

Sumber