Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

PERIKANAN TANGKAP: Nelayan Bengkulu keluhkan bongkar muat kapal batu bara

Recommended Posts

BENGKULU: Para nelayan tradisonal di Kota Bengkulu mengeluhkan keberadaan kapal besar melakukan bongkar muat batu bara di sekitar Pulau Tikus setempat.

 

Sejak keberadaan kapal-kapal besar itu, hasil tangkapan berkurang karena terumbu karang tempat ikan bersarang rusak, kata Ruswan seorang nelayan di kawasan Malabro, Kota Bengkulu, Minggu (22/07).

 

Tidak hanya kerusakan terumbu karang, tapi tumpahan batu bara setiap melakukan kegiatan bongkar muat juga sudah mencemari perairan Pulau Tikus.

 

Hal itu terbukti ketika mencari ikan dengan menggunakan tombak, pada dasar karang yang dulunya jernih sekarang menghitam oleh batu bara, ujarnya.

 

"Kami melihat terumbu karang sebagian besar hancur akibat ditekan jangkar kapal-kapal besar yang beratnya mencapai puluhan ton," katanya.

 

Ia mengatakan, sebelumnya perairan sekitar Pulau Tikus yang terletak tiga mil dari pantai itu, menjadi lokasi bongkar muat batu bara sejak tiga tahun lalu itu, penghasilan nelayan masih lumayan.

 

Perairan Pulau tikus saat gelombang tinggi seperti sekarang ini menjadi salah satu lokasi nelayan tradisonal mencari nafkah, namun sekarang sebagian besar kondisinya rusak dan tercemar.

 

"Kami mohon pemerintah daerah dan wakil rakyat mengehntikan kegiatan pengusaha batu bara tersebut, karena pelabuhan pulau Baai sudah bisa dimasuki kapal berbobot besar," ujarnya.

 

Anggota Himpunan Nelayan Indonesia, Kota Bengkulu yang juga generasi muda Partai Gerindra Padli mengatakan, beberapa hari lalu para nelayan mendatangi DPRD Provinsi Bengkulu terkait kegiatan bongkat muat batu bara tersebut.

 

"Kami berharap wakil rakyat bisa mendesak pemerintah daerah untuk menghentikan kegiatan tersebut, ujarnya.

 

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Provinsi Bengkulu eko Apriyanto mengatakan, pihaknya sudah menyurati para pengusaha batu di Bengkulu untuk menghentikan kegiatan di sekitar Pulau Tikus tersebut.

 

Namun para pengusaha itu terlihat bandel, sehingga tetap melakukan bongkar muat batu bara disekitar pulau Tikus tersebut.

 

"Kami tetap berupaya agar kegiatan merugikan nelayan dan lingkungan itu berakhir karena pelabuhan Pulau Baai Bengkulu sudah siap melayani kapal berbobot besar,' ujarnya. (Antara/Bsi)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...