Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

TERMINAL 2-JICT PRIOK: Optimalisasi dinilai lamban

Recommended Posts

JAKARTA: Optimalisasi dan pemanfaatan terminal 2-JICT di Pelabuhan Tanjung Priok, untuk di alihfungsikan sebagai pelayanan sandar kapal peti kemas ocean going sekaligus domestik (antar pulau), hingga kini belum dilaksanakan.

 

Padahal, Kepala Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok Sahat Simatupang telah melayangkan surat kepada Pelindo II dan PT Jakarta International Container Terminal (JICT) dengan Nomor: UM.002/8/9/OP.TPK.2012 tanggal 15 Mei 2012 perihal optimalisasi  terminal 2-JICT tersebut.

 

Ketua Umum Dewan Pemakai Jasa Angkutan Laut Indonesia (Depalindo) Toto Dirgantoro menyesalkan lambannya optimalisasi terminal 2 JICT tersebut, padahal langkah ini diharapkan bisa memberikan efisiensi penanganan logistik melalui pelabuhan Tanjung Priok.

 

Dia mengatakan, terminal 2-JICT di Priok itu selama ini tidak termanfaatkan atau idle karena dengan kedalam kolam dermaga yang hanya -7 s/d -8 Low Water Spring (LWs) tidak mungkin bisa disandari kapal internasional (ocean going).

 

“Tetapi untuk disandari kapal pengangkut peti kemas domestik masih bisa sehingga kapal peti kemas domestik bisa di layani di terminal ini,” ujarnya kepada Bisnis Jumat (20/7).

 

Toto mengatakan, terminal 2-JICT yang merupakan aset negara itu seharusnya bisa segera di manfaatkan oleh Pelindo II maupun pengelola JICT untuk mendukung pelayanan kapal peti kemas domestik.

 

Pasalnya, sejumlah fasilitas dermaga konvensional yang dikerjasamakan pengelolaannya dengan perusahaan bongkar muat (PBM) di Priok kini sedang dalam perbaikan dan belum selesai.

 

“Ini juga untuk menghindari terulangnya antrean kapal karena menunggu bongkar muat yang terlalu lama di Priok, yang berpotensi terjadinya kongesti,” tegasnya.

 

Depalindo menduga, ada tekanan dari sejumlah PBM di Tanjung Priok kepada Pelindo II dan JICT agar terminal 2-JICT tidak dioperasikan sebagai terminal domestik. “PBM yang menjadi mitra pengelola dermaga di Priok mengkhawatirkan marketnya tersedot ke terminal 2-JICT jika terminal itu juga melayani kapal peti kemas domestik,” tuturnya.

 

Padahal, ungkap Toto, dalam pertemuan terakhir antara Pelindo II, JICT dan Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok, Depalindo sudah mengusulkan bahwa pengoperasian terminal 2-JICT sebagai domestik bisa dilakukan dengan sejumlah catatan.

 

Catatan tersebut a.l. tidak mengambil market PBM (Terminal Operator) yang sudah ada, dan pengelola JICT diwajibkan mencari market baru untuk memaksimalkan fasilitas yang ada di pelabuhan Priok.

 

“Depalindo juga sudah menyampaikan surat resmi kepada Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok segera mengambil langkah, sebab pengguna jasa pelabuhan sangat menginginkan optimalisasi terminal 2-JICT tersebut untuk mewujudkan layanan pelabuhan yang efisien dan cepat,” tuturnya.

 

Masih optimistis

 

Kepala Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok Sahat Simatupang, masih optimistis fasilitas terminal 2-JICT bisa segera di alihfungsikan sebagai lokasi sandar kapal peti kemas ocean going dan sekaligus domestik.

 

“Apalagi fasilitas crane  atau alat bongkar muat dan jaringan jalan di terminal 2-JICT sangat memadai, selain itu container yard-nya juga cukup luas,” ujarnya.

 

Sahat mengatakan dalam surat OP yang di tujukan ke Pelindo II dan JICT itu, instansinya menyararankan agar dilaksanakan pengerukan kolam dermaga terminal 2-JICT hingga kedalaman -12 LWS.

 

Sambil menunggu dilaksanakannya pengerukan tersebut, OP Tanjung Priok menginstuksikan Pelindo II dan manajemen JICT segera mengoptimalkan dermaga terminal 2-JICT agar bisa melayani kapal internasional dan domestik.

 

Selain itu juga membuat batas pemisah antara kargo internasional dan domestik yang pelaksanaanya di koordinasikan dengan Kantor Bea dan Cukai Tanjung Priok.

 

“Sebab dengan belum di optimalkannya terminal 2-JICT akan berdampak buruk terhadap kinerja pelabuhan Tanjung Priok,” ujarnya.

 

Sekretaris Organda Angkutan Khusus Pelabuhan (Angsuspel) Tanjung Priok Maradang Rasjid mengatakan, mendukung pemanfaatan terminal 2-JICT sebagai lokasi pelayanan kapal dan barang antar pulau (domestik) karena diharapkan bisa menekan waktu tunggu trailer hingga dua kali lipat.

 

“Jika dibandingkan dengan di konvensional, pelayanan di terminal 2-JICT untuk pengangkutan peti kemas domestik bisa lebih cepat sehingga Sopir trailer tidak perlu menunggu lebih lama,” ujar dia.(K1/Bsi)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...