Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

UKM di Lebak kesulitan modal kembangkan usaha

Recommended Posts

LEBAK, Banten: Sejumlah pelaku usaha kecil dan menengah di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mengalami kesulitan modal guna mengembangkan usahanya akibat naiknya bahan baku produksi selama dua pekan terakhir.

 

"Selama ini modal yang ada sudah menipis pascakenaikan bahan baku produksi," kata H Yahya (55) seorang pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) kerajinan tempe warga Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Sabtu.

 

Ia mengatakan, sebelum terjadi kenaikan kedelai sebagai bahan baku tempe, perajin usaha bisa mengeruk keuntungan antara 20-30 persen per hari.

 

Namun, kata dia, saat ini keuntungan hanya 10 persen per hari pascakenaikan bahan baku itu.

 

"Kami bingung dengan keuntungan sekitar 10 persen itu hanya bisa mencukupi ekonomi keluarga," katanya.

 

Menurut dia pihaknya berharap lembaga kredit resmi maupun bantuan pemerintah bisa menyalurkan permodalan untuk membantu perajin tempe.

 

Saat ini, kata dia, perajin makanan tempe terancam bangkrut jika tidak diberikan bantuan modal itu.

 

"Kami sudah mengajukan program kredit usaha rakyat (KUR) ke bank, namun hingga kini tidak ada realisasinya," katanya.

 

Seorang perajin logam, Awing (55) warga Cibahbul Rangkasbitung mengaku dirinya sangat memerlukan modal untuk pengembangan usahanya, karena selama ini bahan baku produksi naik dua kali lipat.

 

"Kami biasanya membeli bahan baku logam sebesar Rp400 ribu, namun kini menjadi Rp800 ribu per lembar," katanya.

 

Ia menyebutkan saat ini permintaan alat-alat pertanian dengan bahan baku logam cukup tinggi.

 

Akan tetapi, kata dia, pihaknya tidak bisa memenuhi permintaan tersebut akibat kesulitan modal itu.

 

"Kami minta pemerintah bisa memberikan pinjaman kredit lunak sehingga usaha yang digelutinya bisa berkembang," katanya.

 

Kepala Bidang Pemberdayaan UKM Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak Restu mengatakan pihaknya berencana akan menjalin kerja sama dengan Yayasan Korpri Lebak guna membantu permodalan bagi UKM.

 

"Kami akan mencoba dana yang terhimpun dari iuran bulanan pegawai negeri sipil (PNS) yang dikelola Yayasan Korpri bisa dimanfaatkan dengan membantu modal para UKM," katanya.

 

Ia menambahakan jumlah UKM di Lebak tercatat 47.465 unit dengan penyerapan tenaga kerja sekitar 180.000 orang dan kini sangat membutuhkan modal untuk meningkatkan usahanya.

 

"Saya yakin jika diberikan bantuan modal bagi UKM dipastikan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat," katanya.

(Antara/faa)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...