Video: Bank Sentral Jepang Siap Naikkan Suku Bunga Tertinggi 30 Tahun

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Daylife)

 

 

 

SINGAPURA - Rumor merger bursa lintas benua kembali mencuat. Kali ini bursa efek Singapura dan London disebut tengah dalam proses negoisasi merger. Tapi, sejumlah analis yakin hal itu tidak akan terjadi. Apa pasal?"Saya tidak mendukung langkah merger dan akuisisi dua bursa. Alasan merger untuk mempermurah biaya, memang alasan yang paling menarik untuk digunakan," kata analis Keefe Bruyette & Woods Asia, Sam Hilton, seperti dikutip dari CNBC, Jumat (20/7/2012).

 

"Hal seperti ini (merger bursa) memang menjadi bahan pembicaraan CEO, tapi kenyataannya tidak ada yang terealisasi," jelas dia.

 

Surat kabar Inggris, Daily Telegraph, melaporkan London Stock Exchange Group tengah pembicaraan dengan Singapura Exchange membahas merger yang nilainya mencapai 7,2 miliar pound (USD11,3 miliar).

 

Sebelumnya, dua bursa tersebut gagal dalam rencana akuisisi London Metals Exchange (LME) pada tahun ini. LME akhirnya dibeli oleh Hong Kong Exchanges and Clearing.

 

Spekulasi kedua bursa itu akan melakukan merger datang setelah terjadi kesepakatan pada awal bulan ini. Kesepakatan itu membuka peluang saham terbesar dan teraktif bisa diperdagangkan di bursa lain.

 

Namun, hal ini dibantah menjadi alasan yang masuk akal. "Anda tidak perlu melakukan merger untuk mendapatkan sinergi," kata analis IG Markets, Justin Harper. (wdi)

 

 

 

Sumber