Video: Bank Sentral Jepang Siap Naikkan Suku Bunga Tertinggi 30 Tahun

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Corbis)

 

 

 

JAKARTA - Tingginya pemakaian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi menyebabkan kuota BBM bersubsidi jebol. Meski demikian, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) belum akan mengajukan APBN-P kedua apabila kuota BBM melebihi batasnya.Menteri Keuangan Agus DW Martowardojo menjelaskan, dia berharap pihak Kementerian ESDM dan pihak Pertamina melakukan kajian sedini mungkin mengenai hal tersebut. Karenanya, dia enggan menanggapi kelebihan kuota saat ini.

 

"Untuk itu nanti Menteri ESDM akan kemudian berkomunikasi dengan kami, melalui pertemuan koordinasi di Menko Perekonomian, ataupun langsung dengan kami," ungkap dia kala ditemui usai Salat Jumat, di Kantornya, Jakarta, Jumat (20/7/2012).

 

Agus melanjutkan, untuk mengetahui kebutuhan BBM bersubsidi, maka akan dilakukan perhitungan secara matang. Namun, jika ternyata kuota yang ditetapkan tetap terlampaui, maka pemerintah akan membicarakan beberapa alternatif penyelesaian.

 

"Nanti tentu kita akan bicarakan alternatif. Kalau seandainya terjadi melebihi kuota, tentu kita akan diskusikan penyebabnya, kenapa? Dan juga ingin mengetahui sampai akhir tahun dibutuhkan berapa lagi," paparnya.

 

Selain melakukan pembicaraan di tingkat Menko, Agus mengatakan pihaknya akan melakukan pembicaraan dengan para pembuat keputusan di DPR. "Nah, hal ini kita akan bicarakan dan tentu nanti kita juga akan libatkan DPR kalau nanti perlu peningkatan kuota," tukas dia. (mrt)

 

 

 

Sumber