Best Crypto Asset Service Providers: Top Firms to Retrieve Lost Bitcoin: Reach Out To Optimistic Hacker Gaius

[Lebay Pemilik Lapak 0]

JAKARTA - Pemerintah dinilai selalu lambat dalam menyoroti masalah kenaikan harga sembako menjelang Ramadan dan Lebaran. Persoalan harga menjadi masalah klasik dan terjadi setiap tahun.Menurut anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Ecky Awal Mucharam, pemerintah seakan-akan  kurang tanggap dan membiarkan. Sebab, Ramadan dan Lebaran sebuah momentum yang sudah diketahui.

 

“Persoalan ini kan predictable dan accountable. Kapan Ramadan itu datang? Kapan bulannya? Semua sangat bisa diprediksi sehingga peningkatan terhadap kebutuhan masyarakat, itu jelas. Semua sangat detil dan jelas dan dapat diprediksi di jauh-jauh hari," tuturnya,  dalam keterangan tertulis kepada Okezone, Jumat (20/7/2012).

 

Ecky menilai, pemerintah terkesan hanya melakukan langkah-langkahnya yang temporer seperti operasi pasar dan bukan sesuatu yang luar biasa. Jika yang dilakukan adalah temporary maka hasilnya juga terbatas.

 

"Langkah-langkahnya jangan langkah yang kecil, agar di tahun depan tidak terdengar lagi bahwa harga bahan pokok menjelang Ramadan naik. Ini kebetulan saja masyarakat sadar untuk mengerem terhadap kebutuhan tersebut, mengingat kondisi masuknya Ramadan saat ini bertepatan juga  dengan awal masuk sekolah, “tambah Ecky.

 

Ecky juga menyebut, permasalahan menjelang Ramadan ini akan terus berlanjut terjadi ketika di bulan Ramadan dan setelah Ramadan.

 

"Jika pemerintah terus kurang memperhatikan hal ini, harus dipikirkan oleh pemerintah bagaimana pemerintah bisa menyelesaikan banyak hal agar distribusi lancar dan mudik juga lancar," tandasnya. (gna)

(rhs)

 

 

 

Sumber