Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

PENETAPAN 1 RAMADHAN: Berbeda oke, bareng juga oke. Jadi ingat GUS DUR

Recommended Posts

PENEPATAN 1 RAMADHAN, seperti pernah terjadi tahun-tahun sebelumnya, lagi-lagi diwarnai perbedaan.

 

Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi massa (ormas) Islam terbesar di negeri ini plus beberapa ormas lain, berbeda pandangan tentang PENETAPAN 1 RAMADHAN dengan pemerintah yang didukung ormas Islam seperti Nahdlatul Ulama (NU).

 

‘Perbedaan adalah rahmat’, kalimat popular dalam Islam, sering menjadi pernyataan untuk ‘mengadem-ademi’ ketikdaseragaman yang terjadi di ormas Islam.  Sebagian lain memandang, oke-oke saja perbedaan adalah rahmat, tetapi persatuan jauh lebih penting.

 

Masing-masing pendapat tentang kapan mulainya Ramadhan tentu memiliki argumentasi. Begitu juga yang beralasan ‘perbedaan adalah rahmat ‘atau ‘persatuan jauh lebih penting’.

 

Bagi saya sebagai pemeluk Islam dan Insya Allah berpuasa, mau berbeda kek, mau bersatu kek, no problem. Asal itu tadi, semua pandanga berdasarkan argumentasi yang jelas. Toh, ujung-ujungnya ini semua masalah keyakinan.

 

Saya tak ingin, kalau perbedaan itu ternyata muncul adalah buah dari ego pribadi, kepentingan kelompok, harga diri organisasi dan seterusnya.

 

Saya juga tak bangga ada persatuan (satu pandangan) kalau hal itu adalah buah dari tekanan atau paksaan pemegang kekuasaan baik agama maupun pemerintahan.

 

Saya jadi teringat sosok Abdurrahman Wahid alias Gus Dur yang diceritakan senior saya di kantor ketika memandang perbedaan.

 

Suatu ketika konon Gus Dur didatangi oleh kelompok yang ingin mencari kebenaran. Mereka bertanya tentang siapakah sebenarnya orang (Nabi) yang akan dikorbankan oleh Nabi Ibrahim dalam peristiwa Qurban yang oleh umat Islam terkenal dengan Hari Raya Idulkurban.

 

.

 

Dalam kitab Injil dan kepercayaan Yahudi, yang dipercaya akan dijadikan qurban adalan Nabi Ishak sebagai anak Nabi Ibrahim dari istri Siti Sarah.

 

Kaum Muslim berpandangan bahwa yang terpilih menjadi qurban dalam peristiwa itu adalah Nabi Ismail, anak Nabi Ibrahim dari istri Siti Hajar.

 

Sebenarnya siapa sih Gus, Nabi yang mau dikorbankan itu,” begitu mungkin pertanyaan para pencari kebenaran itu kepada Gus Dur.

 

Lah, kenapa jadi pada ribut sih. Wong gak jadi dikorbanin kok. Gitu aja kok repot,” begitu kira-kira jawaban Gus Dur.

 

Sekarang, saya pun akan mengikuti pola pikiran Gus Dur. Mau ikut Muhammadiyah kek, mau ikut pemerintah dan NU kek, silakan saja, yang penting puasa.

 

Selamat berpuasa bagi yang memulai Jumat 20 Juli 2012, dan selamat juga bagi yang berpuasa esok hari. (eries.adlin@bisnis.co.id)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...