Jelang Akhir Tahun, Asing Diam-Diam Lepas Saham Ini

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Berita tentang proteksi bagi perbankan nasional dari kepemilikan investor asing menjadi pilihan sejumlah media nasional pada hari ini, Jumat, 20 Juli 2012.

 

Industri perbankan

 

Stabilitas industri perbankan hingga Juli 2012 masih cukup kuat, meskipun sedikit tertekan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

 

Bank sentral dan bankir menilai rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) perbankan hingga akhir tahun ini masih berada di atas ketentuan minmal Bank Indonesia. (Indonesia Finance Today)

 

Kepemilikan asing

 

Pemerintah sepertinya tidak mau belajar dari pengalaman, bagaimana badan usaha milik negara (BUMN) sebagai aset negara dengan mudah kepemilikannya dikuasai oleh asing.

 

Kali ini dengan alasan membantu BUMN dalam pengembangan bisnis yang seret keuangan, Kementerian Keuangan berencana membolehkan kreditur multilateral, seperti World Bank memberikan pinjaman langsung ke BUMN tanpa melalui skema penerusan pinjaman (subsidiary loan agreement/SLA). (Neraca)

 

Anti asing

 

Persepsi anti asing atau memproteksi perbankan nasional dari investor asing tidak terbukti dalam peraturan Bank Indonesia tentang kepemilikan saham bank umum.

 

Aturan itu terkesan cenderung status quo dengan diskresi Bank Indonesia yang lebih besar. (Kompas)

 

Penghasilan bankir

 

Ada satu keunggulan bank asal Indoensia, penghasilan bankirnya paling tinggi di Asean.

 

Pendapatan bankir di Indonesia melampaui bankir di Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina. (Kontan)

 

Komoditas beras

 

Peranan perum Bulog dalam fasilitas harga dan badan penyangga akan diperluas ke komoditas ke selain beras.

 

Namun, untuk peran itu, Bulog harus revitalisasi agar lebih transparan, akuntabilitas, menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (GCG) serta tidak lagi monopolitik. (Investor Daily) (spr)

 

 

 

Sumber