Dukung Industri Kreatif, BNI Gelar Nobar Film "Timur" di 3 Kota

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Tangguh Putra/okezone)

 

 

 

DEPOK - Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pasar tradisional di Depok. Ia menilai harga beberapa bahan pokok seperti gula, telur, minyak serta beras, dalam satu minggu ini dinilai wajar.Kenaikan juga terjadi pada harga daging ayam, kambing, kerbau, dan sapi. Naiknya harga menjelang bulan puasa masih bisa dianggap normal karena masih mengikuti hukum pasar.

 

"Secara umum kenaikan harga yang terjadi di pasar tradisional di Kota Depok masih wajar. Rata-rata kenaikan mencapai 10 persen sampai 20 persen," kata Wali Kota Nur Mahmudi Ismail di Pasar Agung, Jalan Raya Proklamasi, Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Kamis (19/7/2012).

 

Menurut Nur Mahmudi, kenaikan harga memasuki bulan suci Ramadhan ini masih dapat ditoleransi oleh konsumen. Tidak ditemukan harga yang melambung tinggi. Dia mencontohkan, harga telur dari Rp15 ribu naik menjadi Rp21 ribu. Harga gula dari Rp10 ribu per kilo menjadi Rp12 ribu per kilo. "Kenaikannya tidak signifikan. Masyarakat masih dapat mentoleransi kenaikan ini," tandasnya.

 

Nur Mahmudi juga menyambangi pedagang ayam dan pedagang daging. Disana didapati harga ayam naik dikisaran Rp40 ribu per ekor. Biasanya ukuran besar harganya hanya Rp27 ribu. Tapi kini mencapai Rp31 ribu. Sedangkan untuk satu kilogram daging ayam harganya mencapai Rp52 ribu. "Biasanya dikisaran Rp35 ribu," jelasnya.

 

Begitu juga dengan harga daging sapi, rata-rata naik Rp10 ribu per kilo gramnya. Salah satu pedagang sembako, Untung Wahono mengatakan, kenaikan harga beberapa bahan pokok tidak menurunkan intensitas konsumen untuk membeli sembako.

 

Namun, dia berharap pemerintah dapat melakukan sesuatu sehingga harga telor dan gula pasir tidak naik terlalu tinggi. "Yang paling laris telur dan gula. Saya berharap tidak terlalu tinggi kenaikannya," tutupnya. (ade)

 

 

 

Sumber