Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

MERPATI NUSANTARA Jadi Beli 20 Pesawat Cassa Dari Dirgantara Indonesia

Recommended Posts

JAKARTA--PT Merpati Nusantara Airlines realisasikan pembelian 20 pesawat Cassa dari PT Dirgantara Indonesia, tetapi untuk pendanaan masih menunggu penawaran dari pemerintah daerah yang akan menggunakan pesawat itu.

 

 

Direktur Utama Merpati Rudy Setyopurnomo mengatakan akan membentuk pasar untuk pembiayaan ke-20 pesawat Cassa yang dibelinya dari PT Dirgantara Indonesia (PT DI), pasar ini berasal dari pemerintah daerah kabupaten maupun kecamatan, karena akan digunakan untuk penerbangan perintis di wilayah timur Indonesia dan Kalimantan.

 

 

“Kami sudah kerja sama dengan sejumlah pemerintah daerah, di antaranya Pemda Sampit, Kalimantan Tengah, mereka ingin menggunakan pesawat Cassa dari PT DI ini,” ujarnya saat penandatanganan Memorandum of Understanding dengan PT Dirgantara Indonesia dan PT Nusantara Turbin dan Propulsi (NTP), Kamis (19/7/2012).

 

 

Dalam acara penandatangan MoU ini turut menyaksikan Menneg BUMN Dahlan Iskan. Dari PT DI diwakili oleh Direktur Utama Budi Santoso dan Dirut PT NTP Supra Dekanto, sedangkan dari Merpati oleh Rudy Setyopurnomo.

 

Rudy menjelaskan pihaknya menargetkan tahun ini ada 4-5 unit pesawat pesanannya yang sudah dapat diterima dan selesai seluruhnya dalam 2 tahun kedepan. Namun dia optimistis tidak perlu mengeluarkan dana sedikitpun untuk pembayarannya karena kerjasama dengan pemerintah daerah dan perusahaan pembiayaan.

 

Nantinya, imbuh Rudy, dengan Pemda yang turut dalam pembiayaan akan dibuat mekanisme bagi hasil ataupun mekanisme lainnya. “Misalnya, pemda hanya ingin membiayai pengadaan pesawat, itu kontribusinya 10% dari total biaya, nanti bagi hasilnya mereka mendapat porsi 10%. Atau ada pemda yang ingin menanggung biaya bahan bakar, kontribusi hingga 60%, pembagiannya sesuai dengan pengeluarannya,” kata Rudy.

 

 

Direktur Utama PT DI Budi Santoso mengatakan penandatangan MoU dengan Merpati ini untuk pembelian 20 pesawat Cassa serta untuk perawatan over haul pesawat MA-60 di PT NTP, anak usaha PT DI.

 

 

Untuk pembelian 20 Cassa ini, imbuh Budi, ditargetkan seluruh pesanan rampung dalam dua tahun kedepan. Pesawat yang dipesan berjenis Cassa 212-400 berkapasitas 28 tempat duduk dengan harga US$6,5 juta-US$7,5 juta per unit.

 

“Soal kapan pesanan rampung, ya tergantung pendanaan dari Merpati, kami sebenarnya siap dan sudah ada stoknya, kapanpun bisa,” ujarnya.

 

 

Menurut Budi, mekanisme pembayaran yang disiapkan Merpati ini ada dua jenis, yakni dari pemda yang akan menggunakan pesawat sehingga jenisnya disesuaikan dengan pesanan. Mekanisme lainnya yakni dari perusahaan pembiayaan.

 

 

Dirut Nusantara Turbin Propulsi (NTP) Supra Dekanto mengatakan soal kerjasama dengan pihaknya, nantinya mesin-mesin pesawat MA-60 yang dioperasikan Merpati saat ini perawatan over haul akan diserahkan kepada NTP.

 

“Kami sudah siap, tahun ini akan dapat sertifikasi dari Prett and Whitney sebagai pabrikan mesin pesawat, Agustus akan selesai, sehingga kami siap merawat mesin MA 60. MA 60 ini mesinnya sama dengan CN 295.”

 

 

Menneg BUMN Dahlan Iskan mengapresiasi inisatif dari Merpati dan PT DI yang diimplementasikan dengan cara yang cepat untuk membeli 20 unit Cassa.

 

 

“Kebutuhan akan pesawat sangat tinggi dan harus dilakukan dengan cepat seiring semakin banyaknya angka golongan menengah atas di Indonesia yang mencapai lebih dari 100 orang. Golongan ini membutuhkan transportasi yang cepat,” ucapnya.

 

 

Dahlan menceritakan di Pegunungan Bintang, Waimena Papua, sudah 4 bulan tidak diterbangi pesawat. Selama ini hanya Pelita Air yang melayani. Berhentinya pelayanan Pelita karena maskapai ini ingin menaikkan tarif dari Rp1 juta menjadi Rp2,5 juta dengan jarak yang dekat.

 

“Kami harapkan dengan pesawat Cassa dari PT DI, Merpati dapat melayani wilayah-wilayah yang sulit dijangkau, kasihan warga disana terisolasi, seperti di Bintang, jalan darat sulit, sedangkan kapal laut tidak ada lautnya,” kata Dahlan. (bas)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...