[HOTEL] Blitz Hotel Batam Centre

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Corbis)

 

 

 

JAKARTA - Hasil survei Bank Indonesia (BI) mengenai laporan neraca rumah tangga menyebut aset rumah tangga meningkat sebesar 14,03 persen di 2011 yang sebagian besar dibiayai dari labanya."Laba aktivitas usaha rumah tangga meningkat dimana laba rumah tangga sebesar 90,79 persen menjadi driver utama meningkatnya pembiayaan aset," ujar Deputi Direktur Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan BI, Yunita Resmi Sari, di Jakarta, Kamis (19/7/2012).

 

Yunita mengatakan, aset dan utang RT mengalami peningkatan, di mana peninggkatan utang RT sebesar 4,22 persen cukup kecil dibandingkan dengan peningkatan asetnya sebesar 14,03 persen sehingga dapat disimpulkan bahwa peningkatan net worth RT besar dibiayai oleh kemampuan RT sendiri.

 

Hasil survei BI mengatakan, komposisi aset terbesar adalah tetap 86,79 persen, meskipun komposisinya menurun sebesar 2,12 persen dibandingkan 2010. Komposisi utang terbesar adalah utang jangka panjang 82,87 persen, di mana utang jangka panjang ini digunakan RT untuk membiayai pembelian aset tetapnya.

 

"Laba rumah tangga indonesia meningkat cukup tinggi 80,80 persen yang disebabkan karena meningkatnya laba kotor dari aktivitas RT sebesar 14,70 persen dimana menurunnya biaya operasional RT sebesar 2,15 persen," ujar Yunita.

 

Pendapatan rumah tangga Indonesia pada 2011 terbesar berasal dari aktivitas jasa dengan komposisi 58,47 persen, disumbang oleh aktivitas produksi yang meningkat 46,01 persen.

 

Posisi kas rumah tangga Indonesia di 2011 mengalami peningkatan yang cukup tinggi dibandingkan 2010 yaitu sebesar 80,17 persen. Sementara dari sisi aset juga terjadi peningkatan terutama pada aset lancar 37,71 persen dan investasi 36,32 persen. (wdi)

 

 

 

Sumber