PLN Targetkan 10 Juta Ton Biomassa Jadi Bahan Bakar PLTU di 2030

[Parno Pemilik Lapak 0]

LONDON: RSA Insurance Group Plc, perusahaan asuransi non-jiwa terbesar di Inggris secara nilai pasar, memerkirakan klaim sekitar 85 juta pounds (US$133 juta)  terkait cuaca buruk di Inggris dan dua gempa bumi di Italia.

 

Banjir di Inggris membuat perusahaan mengeluarkan biaya sekitar 40 juta pounds pada Juni ditambah biaya lainnya sekitar 10 juta ponds selama bulan ini, dan dua gempa bumi di wilayah Emilia-Romagna Italia pada Mei akan mengeluarkan biaya sekitar 35 juta pounds, demikian dalam pernyataan yang dilansir RSA hari ini, Rabu (18/07).

 

"Sejak efeknya muncul, akan ada dampak kecil dalam tahun-tahun mendatang untuk pemasukannya," kata Oliver Steel, seorang analis Deutsche Bank AG menatakan demikian dalam catatan kepada para klien pada Rabu, (18/7).

 

"Kami tidak memperkirakan manajemen untuk mengubah kebijakan dividen."

 

RSA memiliki imbal hasil dividen bruto tertinggi ketiga selama setahun dalam FTSE 100 Index sebesar 9,4%, berdasarkan data yang dirangkum oleh Bloomberg.

 

Saham asruansi memiliki performa yang buruk dilihat dari suku bunga rendah dari aset yang diinvestasikan dan ketidakpastian yang disebabkan krisis utang Eropa. (Bloomberg/19/Bsi)

 

 

 

Sumber