Pinjaman Adakami

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Corbis)

 

 

 

SINGAPURA - Harga minyak mentah pada perdagangan di Asia melandai. Hal ini lantaran Ketua Federal Reserve Amerika Serikat (AS), Ben Bernanke, tidak memberikan sinyal adanya pelonggaran stimulus moneter untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di negara tersebut.Melansir Reuters, Rabu (18/7/2012), minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI), merosot 24 sen menjadi USD88,98 per barel setelah sempat naik 79 sen. Sedangkan minyak mentah Brent, turun tipis 57 sen menjadi USD103,43 per barel setelah turun tipis 63 sen.

 

Kepala The Fed, Bernanke, memproyeksikan prospek ekonomi masih akan suram. Namun, belum ada petunjuk konkret apakah bank sentral AS akan menetapkan putaran baru terhadap stimulus tersebut.

 

Di sisi lain, Iran telah menahan penurunan pada pengiriman minyak pada Juli, karena China meningkatkan impor ke rekor tertinggi. Iran mengatakan akan melarang setiap kapal asing yang memasuki perairan, sebagai bentuk perlawanan atas sanksi embargo yang diterapkan oleh daerah barat.

 

Data dari American Petroleum Institute (API) mencatat persediaan minyak mentah AS turun lebih dari proyeksi analis, dan persediaan produk minyak dan stok bensin turun tak terduga, sementara minyak sulingan naik.

 

Sentimen juga datang dari pernyataan PBB, yang mengancam pemerintah Suriah dengan sanksi, agar negara tersebut segera mengakhiri konflik yang terjadi dalam 16 bulan terakhir. (mrt)

 

 

 

Sumber